NAMA : ATTRI
ERISMAN
NIM/BP : 55057/2010
MATA
KULIAH : SIM
TUGAS : RESUME
MATERI SETELAH UTS SAMPAI UAS
HARI/JAM
: RABU/13.20
WIB
DOSEN : ALDRI
FRINALDI,
S.H., M.Hum.
NIP :
197002121998021001
Materi
: Keterkaitan SIM dengan Internet dan Jaringan Telekomunikasi
A.
SIM
pada Media Internet dan Jaringan Telekomunikasi
Telekomunikasi
dan jaringan
a. Pengertian
Networking Enterprise
Menurut Manuel Castells, network enterprise adalah
jaringan yang terbentuk dari beberapa perusahaan, atau beberapa bagian dari
beberapa perusahaan, atau sebagian internal dari beberapa perusahaan. Salah
satu ciri dari network enterprise adalah access network yang terbuka
lebar, yang memungkinkan siapa saja, baik itu produsen, pelanggan, maupun hacker
dan cracker, untuk mengetahui transaksi on-line yang terjadi.
Suatu sistem yang dikatakan baik, termasuk jaringan enterprise, minimal
harus mampu menjawab kriteria dasar keamanan berikut ini:
1.
Kerahasiaan
2.
Kendali akses
3.
Autentifikasi
4.
Integritas
5.
Non-repudiation
Konsep
Jaringan
Dua
buah komputer dikatakan terkoneksi jika bila computer dapat saling bertukar
informasi. Bentuk koneksinya tidak harus melalui kawat tembaga saja, melainkan
dapat menggunakan serat
optik,
gelombang mikro, atau satelit.
Konsep
Jaringan Berdasarkan Letak Geografis
a.
LAN (Local Area Network)
LAN
adalah
jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil; seperti
jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau yang lebih
kecil.
Area terbatas, hingga + 100 mikro komputer (PC)
Terdapat fasilitas office automation
b.
MAN (Metropolitan Area Network)
MAN
adalah
Suatu jaringan dalam suatu kota dengan transfer data berkecepatan tinggi, yang
menghubungkan berbagai lokasi seperti kampus, perkantoran, pemerintahan, dan
sebagainya. Jaringan MAN adalah gabungan dari beberapa LAN. Jangkauan dari MAN
ini antar 10 hingga 50 km, MAN ini merupakan jaringan yang tepat untuk
membangun jaringan antar kantorkantor
dalam
satu kota antara pabrik/instansi dan kantor pusat yang berada dalam
jangkauannya.
c.
WAN (Wide Area Network)
WAN
adalah
jaringan komputer yang mencakup area yang besar sebagai contoh yaitu jaringan
komputer antar wilayah, kota atau bahkan negara, atau dapat didefinisikan juga
sebagai jaringan
komputer
yang membutuhkan router dan saluran komunikasi publik.
Alternatif
Jaringan Telekomunikasi
Telekomunikasi
adalah sebuah teknik yang mampu mengubah sistem teknologi informasi. Sangat penting
bagi pengguna untuk mengerti beberapa karateristik penting dari komponen dasar
jaringan telekomunikasi. Hal tersebut dapat membantu pengguna untuk berpartisipasi
secara efektif dalam membuat keputusan mengenai alternatif telekomunikasi. Saluran
telekomunikasi dapat diartikan sebagai data dan bentuk telekomunikasi yang
ditransmisikan diantara pengirim dan penerima dalam suatu jaringan
telekomunikasi.
Model
Jaringan Telekomunikasi
Secara
umum jaringan telekomunikasi dibeberapa pengaturan dimana pengirim mengirimkan
pesan kepada penerima melalui saluran yang terdiri dari beberapa tipe medium.
Telekomunikasi memungkinkan setiap orang untuk salaing berkomunikasi secara cepat
dalam jarak yang jauh sekalipun.
Jaringan
telekomunikasi terdiri dari 5 (lima) kategori komponen dasar :
1.
Terminal.
2.
Telecommunications Processors.
Telekomunikasi
dan Jaringan Lista Kuspriatni Manajemen dan SIM 2 8
3.
Media dan saluran telekomunikasi berakhir yang mana data diterima dan dikirim.
4.
Komputer.
5.
Software pengendali telekomunikasi.
Media
Telekomunikasi
Jenis-jenis
media telekomunikasi :
a.
Twisted Pair Wire Cable
Komponen
ini terdiri dari atas 2 jenis, yaitu Unshielded Twisted- Pair(UTP) dan Shielded
(STP).
·
UTP terdiri
atas 2,3,4 atau lebih pasang kabel. Tiap pasang kabel dipilin 6 kali per inchi.
Hal ini dilakukan untuk menghindari listrik dan impedansi listrik. Sensitif
terhadap interferensi listrik, seperti derau listrik oleh cahaya fluorescent
atau elevator berjalan.Kabel jenis ini disebut juga dengan Kabel IBM jenis 3.
·
STP pada
dasarnya memiliki karakteristik yang sama dengan UTP. Perbedaaannya terletak
pada besar kawat dan adanya selubung isolasi yang berfungsi untuk menghindari
interferensi listrik.
b.
Coaxial Cable
Karakteristik
kabel ini terdiri atas 2 kabel yang diselubungi oleh 2 tingkat isolasi. Isolasi
pertama (isolator dalam) adalah isolasi yang menyelubungi kawat tembaga pejal.
Selain dilindungi oleh
isolator,
kawat tembaga pejal ini juga dilindungi oleh kertas timah yang dipasang diatas
isolator, untuk melindungi dari pengaruh medan elektromagnet.
c.
Fiber Optic Cable
Fiber
Optic memiliki karakteristik sebagai berikut :
Data
yang dikirimkan dalam bentuk pulsa cahaya kecepatan transmisinya paling tinggi.
Tipis dan fleksibel, sehingga mudah dipindahkan. Tidak terganggu oleh cuaca dan
panas.
d.
Wireless
Wireless
memiliki karakteristik :
Tidak
menggunakan kabel, kerna data dikirimkan dalam bentuk gelombang atau
inframerah. Setiap workstation berhubungan dengan hub atau concentrator melalui
gelombang radio atau
inframerah.
Teknologi
Wireless
Dalam
perkembangan perangkat telekomunikasi tentunya kita sering mendengar kata
wireless, wireless merupakan penghubung dua perangkat yang tidak mengunakan
media kabel (nirkabel)
teknologi
wireless merupakan teknologi tanpa kabel, dalam melakukan hubungan
telekomunikasi tidak lagi mengunakan media atau sarana kabel tetapi dengan
menggunakan gelombang
elektromagnetik
sebagai pengganti kabel.
Pada
saat ini perkembangan teknologi wireless tumbuh dan berkembang dengan pesat,
dimana setiap saat kita selalu membutuhkan sarana telokominikasi, hal ini dapat
terbukti dengan
semakin
banyaknya pemakaian telepon selular, selain itu berkembang pula teknologi
wireless yang digunakan untuk akses internet : Infrared (IR) ; Wireless wide
area network (bluetooth) ;
Radio
Frequency (RF) ; Wireless personal area network /telepon seluler(GSM/CDMA) ;
Wireless lan (802.11)
Processor
Telekomunikasi
Ada
beberapa macam processor telekomunikasi, diantaranya :
1.
Modem
Modem
adalah
suatu processor telekomunikasi yang paling umum digunakan. Modem mengubah
sinyal digital dari computer atau terminal pengirim menjadi frekuensi analog
yang dapat ditransmisikan melaui saluran telefon, dan begitu juga sebaliknya mengubah
data analog menjadi data digital.
2.
Multiplexer
Multiplexer
adalah prosesor telekomunikasi yang mengijikan saluran komunikasi tunggal untuk
membawa data transmisi simultan dari berbagai terminal. Pada dasarnya,
multiplexer menggabungkan transmisi dari beberapa terminal pada akhir saluran
telekomunikasi.processor telekomunikasi yang mengizinkan saluran komunikasi
tungal untuk membawa data transmisi simultan dari berbagai saluran. Pada
dasarnya multiplexer menggabungkan transmisi dari beberapa terminal pada akhir
saluran telekomunikasi.
3.
Private Branch Exchange (PBX)
Private
Branch Exchange adalah processor komunikasi yang memberi
pelayanan sebagai alat pengubah saluran telepon di area kerja dengan saluran
telepon local perusahaan. Saat ini PBX
telah
menjadi alat elektronik yang dibangun dalam mikroprosesor dan tersimpan
didalamnya. Beberapa jenis PBX dapat mengontrol komunikasi di sekitar wilayah
pusat, computer, dan processor telekomunikasi lain dalam suatu jaringan di
suatu kantor atau tempat kerja lain.
Software
Telekomunikasi
Software
telekomunikasi adalah software yang berguna dalam proses komunikasi elektronik,
khususnya yang menggunakan transmisi audio dalam beberapa cara. Ada berbagai
software yang
dirancang
untuk menangani telekomunikasi fungsi dalam berbagai pengaturan, mulai dari
software sederhana yang diinstal dan digunakan oleh pengguna, hingga software
yang digunakan untuk mengendalikan fungsi seluruh jaringan. Tergantung dari
tujuan software, mungkin akan digunakan untuk menggerakkan perangkat wireless
maupun yang digunakan untuk menggerakkan fiber optic. Salah satu
contohnya adalah program instant messaging seperti Yahoo Messenger.
Protokol
dan Arsitektur Jaringan
Protokol
adalah sebuah set standar dari aturan dan prosedur untuk mengendalikan
komunikasi didalam jaringan. Standar-standar ini diperuntukkan hanya pada satu
peralatan manufaktur saja atau satu macam jenis telekomunikasi. Bagian dari
tujuan jaringan arsitektur telekomunikasi adalah untuk menciptakan suatu standarisasi
lebih dan kecocokkan diantara protocol komunikasi.
Tujuan
dari arsitektur jaringan adalah untuk mengenalkan sebuah keterbukaan, simple,
fleksibel dan lingkungan telekomunikasi yang efisien. Hal ini akan menjadi
sempurna dengan penggunaan
protocol
standar. Standar komunikasi yang berhubungan langsung antara hardware dan
software, dan desain standar hubungan antara pengguna dan system computer.
Network
Interoperability
Jaringan
Interoperabilitas adalah terus kemampuan untuk mengirim dan menerima data
interkoneksi antara jaringan memberikan tingkat kualitas yang diharapkan oleh
pengguna akhir
pelanggan
tanpa dampak negatif dengan mengirim dan menerima atau jaringan. Jaringan
Interoperabilitas adalah fungsional antar operator yang bekerja di antara atau
multi-vendor, multi-operator antar-koneksi (yaitu, node-ke-node, atau
jaringan-untuk-jaringan) yang bekerja di
bawah
kondisi normal dan stres, dan per standers yang berlaku, persyaratan, dan
spesifikasi.
Model Dasar Komunikasi
Komunikasi data adalah pergerakan data dan informasi yang dikodekan dari
satu titik ke titik lain melalui peralatan listrik atau elektro magnetik, kabel
serat optik (fiber optic cables), atau sinyal gelombang mikro (microwave
signals). Istilah lain yang digunakan adalah teleprocessing,
telekomunikasi, telecom dan datacom.
Dalam
bentuk berbasis sederhana, komunikasi berbasis komputer memiliki 3 tingkatan.
Suatu contoh berdasarkan pengiriman pesan e-mail ke seseorang dapat
menggambarkan berbagai tingkatan ini. Tingkat tertinggi, tingkat yang terdekat
ke pemakai, adalah tingkat aplikasi. Ini bisa berupa perangkat lunak untuk
mengirim e-mail melalui internet. Tingkat selanjutnya adalah tingkat komputer,
yang membawa pesan e-mail itu saluran komunikasi. Ini adalah komputer anda.
Tingkat terendah adalah saluran komunikasi kabel-kabel yang mentransmisikan
pesan ke komputer lain di internet.
Protokol Komunikasi Komputer
Komputer besar awal tidak berkomunikasi dengan komputer
lain, hanya dengan terminal-terminal. Terminal tidak memiliki
penyimpanan atas prosesor, ia hanya menyediakan sarana untuk memasukkan dan
menampilkan data bagi komputer. IBM menyadari keterbatasan komunikasi ini
sebagai suatu masalah, terutama sejak IBM ingin menjual lebih dari satu
komputer ke satu perusahaan. Keuntungan dari transmisi komputer-ke-komputer
adalah hilangnya kebutuhan untuk mentransfer data melalui suatu medium seperti punched
card atas pita kertas. Menyalin data ke suatu medium (misalnya pita
komputer), membawa medium tersebut ke komputer lain, kemudian memasukkan data
itu ke komputer lain dinamakan sneaker net karena komputer-komputer
tersebut tidak berkomunikasi secara langsung. Mereka memerlukan seseorang untuk
membawa data itu dari satu komputer ke komputer lain. Sebagai jawaban atas
keterbatasan sneaker net, pembuat peralatan komputer dan komunikasi
mengembangkan protokol seperti SNA, Token Ring, dan Ethernet.
Paket
Untuk transfer data yang besar, pesan perlu dibagi menjadi
beberapa potongan yang lebih kecil sehingga pesan dari satu komputer tidak
mendominasi medium komunikasi. Ini dilakukan dengan paket. Suatu paket
adalah sebagian dari keselurahan data yang akan dikomunikasikan, dikombinasikan
dengan alamat komputer tujuan data tersebut dan informasi pengendali lainnya.
Alamat Jaringan
Alamat
adalah empat rangkaian angka (masing-masing dari 0 sampai 225), dipisahkan oleh
titik, dimana bagian alamat menetukan jaringan, host, sub-jaringan, dan
komputer yang dituju. Sebagian besar pemakai komputer di kantor dihubungkan ke
jaringan melalui jaringan melalui suatu alamat yang ditentukan secara permanen.
Perkembangan Protokol untuk Sistem Telepon Publik
Kecepatan
transmisi data melalui sistem telepon public lebih lambat dibandingkan bila dua
komputer komputer dihubungkan melalui kabel telepon. Masalahnya karena protokol
untuk sistem telepon public dibuat sehingga berbagai macam media komunikasi
yang mungkin atau mungkin tidak dapat diandalkan.
Internet
Internet
memiliki dampak yang lebih besar pada komunikasi berbasis komputer daripada
perkembangan yang lain, dan ia telah menghasilkan aplikasi khusus seperti
intranet dan ekstranet. Secara sederhana, internet hanyalah kumpulan
jaringan yang dapat saling berhubungan. Jika anda memiliki LAN di satu kantor
dan LAN di kantor lain, anda dapat menggabungkan keduanya dan itu akan
menciptakan suatu Internet.
·
Intranet
Organisasi dapat membatasi akses ke jaringan mereka hanya
bagi anggota organisasinya dengan menggunakan intranet. Intranet menggunakan
protokol jaringan komputer yang sama dengan Internet tetapi membatasi akses ke
sumber daya komputer hanya bagi sekelompok orang pilihan di dalam organisasi.
·
Ekstranet
Beberapa
pemakai jaringan yang sah mungkin berada di luar batas organisasi. Misalnya,
satu pemasok mungkin memerlukan akses ke catatan tingkat persediaan. Saat
intanet diperluas hingga menyertakan para pemakai di luar organisasi ia
dinamakan ekstranet.
Komunikasi Data Berbasis Komputer
Seiring
meluasnya teknologi dan metodologi komunikasi data, berkembang tiga metode
pengendalian jaringan. Yang pertama adalah suatu komputer pusat yang
dihubungkan ke terminal-terminal. Metode ini diikuti oleh sistem terdistribusi,
dan pemrosesan client/Server adalah yang terkini. Masing-masing memiliki
keunggulan yang cocok untuk situasi yang berbeda.
Pengendalian Terpusat
Suatu terminal tidak memiliki penyimpanan atau prosesor.
Terminal sekedar meyediakan sarana untuk memasukkan dan menampilkan data untuk
komputer. Pengendalian peralatan dilakukan oleh komputer yang terhubung dengan
terminal. Suatu komputer mikro mungkin bertindak sebagai terminal saat
melaksanakan suatu tugas untuk suatu aplikasi, terutama jika aplikasi itu
dikendalikan oleh komputer lain. Dalam hal itu, komputer mikro tersebut
bertindak sebagai terminal karena tidak menggunakan sumber daya penyimpanan
atau prosesornya sendiri untuk melaksanakan aplikasi tersebut. Namun, jika
komputer mikro tersebut memberikan lebih sekedar kemampuan input dan output,
secara teknis ia tidak berfungsi sebagai terminal.
Pemrosesan Terdistribusi
Pemrosesan
terdistribusi, juga disebut pemrosesan data terditribusi, adalah istilah untuk
komunikasi data dari satu tempat ke tempat lain yang menggunakan data tersebut.
Pendekatan pemrosesan ini, memanfaatkan sumber daya komputer yang tersebar
secara lebih baik daripada model terminal.
Pemrosesan Client/Server
Pemrosesan client/Server menyadari perlunya gabungan dari
strategi pemrosesan terpusat dan terdistribusi untuk memanfaatkan sepenuhnya
kemampuan pemrosesan komputer dan komunikasi data.
Perangkat Keras dan Lunak Komunikasi
Peralatan
yang digunakan untuk melakukan interaksi / komunikasi dibedakan atas (peralatan
inter aksi):
- Data Communication Equipment – DCE, untuk menyalurkan informasi antar lokasi.
- Data Terminal Equipment – DTE, merupakan peralatan tempat informasi masuk dan keluar bagi pemakai maupun komputer.
Di
dalam sistem komunikasi data ada sistem yang mengatur hubungan dengan peralatan
komunikasi data. Peralatan ini disebut Data Communication Controller Unit
– DCCU.
Tugas
dari DCCU antara lain :
- Membentuk antar muka antara sistem input/output bus dan modem;
- Mengendalikan sinyal antarmuka modem dan konversi level sinyal agar sesuai dengan antarmuka;
- Mengubah data yang akan dikirimkan menjadi serial dan sebaliknya;
- Untuk peralatan sinkron terdapat buffer, dan kendali berita antara 2 stasiun dilakukan oleh DCCU;
- Mengatur error recovery dengan mekanisme retry;
- Melakukan konversi sandi bilamana perlu;
- Melakukan sinkronisasi karakter baik dengan cara start/stop maupun dengan karakter SYN;
- Melakukan bit sinkronisasi untuk controller asinkron. Kadang kala controller sinkron juga dapat melakukannya dengan internal clock;
- Melakukan pengujian kesalahan (parity, longitudinal atau BCC);
- Mengendalikan prosedur dengan melacak karakter transmission control
Beberapa
macam terminal yang umum :
- Key board – printer
- Key board – video display
- Line printer
Input/Output Controller
I/O
controller mengatur aliran informasi masuk dan keluar terminal. Terdapat 3
fungsi I/O controller:
- Kendali masukan (input control)
- Kendali keluaran (output control)
- Pemeriksaan kesalahan (error checking) : validity checking, redundancy checking, dan polynomial checking.
Pengendali Terminal
Melakukan
semua hal yang dilakukan oleh I/O controller, dengan tugas utamanya adalah:
Sinkronisasi, Pengujian kesalahan, Kendali dan perintah I/O, Menyimpan karakter
untuk sementara, Multiplexing, Pemeriksaan status dan Pemeriksaan kecepatan,
Perakitan dan pembongkaran..
Pendekatan dasar Jaringan Pada Pemrosesan
Terdapat
dua pendekatan pada jaringan komunikasi data yaitu Timesharing, Pemrosesan
Terdistribusi, dan Client/Server computing.
Jaringan
Timesharing terdiri dari satu komputer yang dipakai bersama oleh
beberapa pemakai yang memperoleh akses melalui terminal-terminal.
Pemrosesan
terdistribusi adalah suatu pendekatan dengan cara mendistribusikan komputer
mini dan komputer mikro ke seluruh jaringan organisasi, pendekatan ini
menggantikan Timesharing sebagai strategi jaringan.
Sedangkan
Client/Server Computing adalah suatu pendekatan bagi penggunaan jaringan
yang didasarkan pada konsep bahwa sebagian fungsi paling baik ditangani secara
lokal dan sebagian paling baik ditangani secara terpusat. Oleh karenanya
merupakan gabungan pendekatan Timesharing dangan Pemrosesan
Terdistribusi.
Jaringan Setempat
Jaringan Setempat (Local Area
Network)
Jaringan
Setempat atau LAN adalah sekumpulan computer dan peralatan lain (seperti
printer) yang saling berhubungan melalui suatu medium yang sama. LAN
menghubungkan komputer-komputer yang dekat secara fisik, misalnya di ruang atau
gedung yang sama. Jumlah computer dan peralatan lain yang dapat dihubungkan ke
satu LAN terbatas. Batasan tersebut bervariasi tergantung medium yang
menghubungkan computer tersebut dan perangkat lunak LAN yang digunakan.
Jaringan
setempat menggunakan tiga konfigurasi terpisah untuk menghubungkan computer dan
perangkat lain. Konfigurasi jaringan itu dinamakan topologi. Jaringan
Token-Ring dari IBM menggunakan topologi, jaringan Ethernet umumnya menggunakan
topologi bus (juga dinamakan backbone). Bus adalah suatu kabel tunggal dengan
panjang terbatas. Topologi ketiga adalah star dan memerlukan suatu hub. Hub
adalah suatu alat yang menerima paket dari data dari suatu computer di salah
satu ujung bintang (star) dan menyalin isinya ke sluruh alat lain. Topologi
star dan hub penting karena kesederhanaan dan kemudahan penerapannya. Topologi
star dan hub bagi sebagian besar professional bisnis lebih berkaitan dengan
komunikasi daripada teknologi.
LAN
juga memungkinkan kelompok-kelompok kerja berbagi data berbasis computer
menggunakan sumber daya computer yang tidak berada di meja si pekerja tetapi
dalam jaringan, sertra mengirimkan pesan elektronik ke rekan kerja.
Jaringan Metropolitan (Metropolitan
Area Network)
Adalah
jaringan dengan cara yang cukup luas untuk mencakup suatu kota secara
keseluruhan atau beberapa kota kecil yang berdekatan. Jarak fisiknya sekitar 30
mil. MAN muncul ketika kebutuhan untuk menghubungkan beberapa computer melampui
batas jarak LAN. Menghubungkan beberapa gedung dalam suatu organisasi seperti
berada gedung di suatu kampus, merupakan aplikasi MAN paling umum.
Jaringan Luas (Wide Area Network)
Adalah
jaringan digunakan untuk menghubungkan berbagai computer dan peralatan lain
bila jaraknya melampui batasan LAN dan MAN. Sistem telepon public atau common
carrier menggunakan, digunakan untuk jaringan luas. Kelemahan utama penggunaan
system telepon public adalah penurunan kecepatan transmisi.
Manajemen Jaringan
Manajemen
jaringan ditujukan untuk mengurangi peluang kegagalan jaringan terutama melalui
perencanaan dan pengendalian.
Perencanaan Jaringan
Terdiri
dari semua kegiatan yang diarahkan untuk mengantisipasi kebutuhan jaringan
perusahaan. Ini mencakup tiga komponen utama yaitu:
- Perencanaan Kapasitas : menganalisis dan merencanakan volume lalu lintas yang dapat ditangani jaringan.
- Perencanaan Staf : membantu menentukan jumlah orang yang diperlukan untuk mengelola suatu jaringan dan tingkat keahlian yang diperlukan.
- Pemantauan Kinerja: menganalisis waktu respon pada suatu tingkat lalu lintas tertentu untuk mengantisipasi efek dari kemungkinan perubahan kinerja jaringan.
Pengendalian Jaringan
Meliputi
pemantauan jaringan setiap hari untuk memastikan bahwa jaringan tetap pada
tingkat operasi yang diinginkan. Pengendalian jaringan meliputi
prosedur-prosedur seperti deteksi kegagalan, isolasi kegagalan, dan pemulihan
jaringan.
Kegagalan
adalah tiap kesalahan dalam data yang dikomunikasikan seperti sambungan
komunkasi yang tidak berfungsi atau kondisi lain yang membuat data tidak tiba
secara tepat. Untuk mencapai dan memlihara pengendalian jaringan, perusahaan
memerlukan standar operasi, strategi rancangan, prosedur pengendalian
kegagalan, dan metodologi pemecahan masalah.
Manajer Jaringan
Saat
kita mempelajari database kita melihat bahwa seorang spesialis, yang disebut
pengelola database, ditambahkan pada organisasi jasa informasi untuk mengelola
bagian system informasi berbasis computer tersebut. Pendekatan yang sama juga
dilakukan pada komunikasi dat. Orang yang bertanggung jawab merencanakan,
menerapkan, mengoperasikan dan mengendalikan jaringan komunikasi data
perusahaan adalah manajer jaringan. Staf dari manajer jaringan dapat terdiri
dari beberapa spesialis komunikasi data dengan berbagai keahlian yang berbeda.
Dapat mencakup analis jaringan yang melaksanakan fungsi yang sama seperti analis
system, hanya terbatas pada system yang berorientasi komunikasi, analis
perangkat lunak yang memprogram dan memelihara perangkat lunak komunikasi data.
Dan teknisi komunikasi data yang ahli dalam perangkat keras komunikasi data.
Peran Datacom Dalam Pemecahan Masalah
- Memungkinkan beberapa sistem komputer saling berbagi (sharing) sumber daya secara bersama. Sehingga bersifat ekonomis.
- Menambah manfaat komputer karena jaringan memperluas kegunaan dan daya guna sistem komputer yang saling dihubungkan dengan jaringan tersebut sehingga terminal dengan terminal dapat berkomunikasi, tukar menukar data, dan dapat menggantikan fungsi surat menyurat.
- Memungkinkan berbagai macam merk komputer saling berhubungan, dengan demikian pemakai tidak tergantung pada satu vendor/penjual.
- Memungkinkan pengembangan sistem komputer secara relatif lebih mudah dan menyebabkan sistem komputer menjadi lebih fleksibel.
- Pengolahan terdistribusi, sehingga dapat mencegah ketergantungan kepada pusat atau central processor atau tidak tergantung pada satu sistem komputer saja.
- Memungkinkan integrasi berbagai macam aplikasi yang dijalankan pada berbagai macam sistem komputer. Data yang dihasilkan oleh satu bagian dapat segera digunakan oleh departemen lain dan sebaliknya.
Melalui
jaringan komunikasi global (internet dan intranet) memungkinkan
dibuat sarana Pemasaran dan promosi yang dikenal dengan web site
atau homepage, perdagangan yang dikenal dengan e-commerce,
surat menyurat elektronik (e-mail), pembelajaran jarak jauh yang
dikenal dengan istilah e-learning atau distance learning,
dan pelaksanaan konferenasi jarak jauh yang disebut dengan teleconference,
serta untuk pelaksanaan pelayanan masyarakat oleh pemerintahan daerah
kabupaten/kota dan propinsi serta departemen yang dikenal dengan istilah e-government.
Materi: Problematika Penerapan SIM
dalam administrasi public
A. Kendala
Penerapan SIM pada Organisasi Pemerintah dan Organisasi Pemerintah Daerah
1.
Organisasi Pemerintah
Kendala
yang dihadapi yaitu :
a.
Sumber
Daya Manusia
Penggunaan SIM pada organisasi tentu
menggunakan Sumber Daya Manusia yang mampu mengoperasikan komputer, internet,
dan jaringan lainnya. Dimana SIM ini adalah pengolahan data secara
komputerisasi dalam segala kegiatannya. Ketersediaan tenaga kerja yang kurang
handal dalam mengoperasikan komputer tentu menjadi hambatan, perekrutan pegawai
yang hanya melalui standar pemerintahan tentu tidak akan menghasilkan pegawai
yang ahli di bidang teknologi dan informasi. Ini menyebakan pegelolaan SIM pada
sebagian besar organisasi publik tidak efektif dan cenderung lambat, serta
tidak tepat sasaran.
Diperlukan pegawai yang benar-benar
mampu mengoperasikan fasilitas SIM ini dengan keahlian dibidang teknologi dan
informasi. Ada beberapa cara untuk meningkatka mutu SDM pada pegawai organisasi
publik :
·
Melakukan
perekturan pegawai (CPNS/non CPNS) melalui standar yang sama dengan standar
yang dipakai oleh organiasi privat.
·
Memberikan
training/pelatihan kepada pegawai secara berkesinambungan.
·
Menyediakan
fasilitas yang lengkap bagi pegawai untuk dapat mempelajari nya secara
otodidak.
b.
Anggaran
Biaya yang besar
Pengelolaan SIM untuk
penyelenggaraan layanan kepada masyarakat tentu menggunakan alat alat IT yang
canggih dan komputer serta perangkat keras lainnya. Hal ini memerlukan biaya
yang cukup besar untuk membelinya. Keterbatasan biaya yang di anggarkan
pemerintah baik pemerintah pusat atau daerah untuk penggunakan SIM adalah salah
satu kendala besarnya. Kemampuan yang terbatas dari pemerintah untuk
menyediakan alat alat IT yang canggih dan sesuai dengan kebutuhan akan
mempersulit suatu instansi pemerintahan dalam menyelenggarakan pemerintahannya
yang berbasis SIM.
2.
Organisasi Pemerintah Daerah
Secara teknis beberapa kendala yang masih dihadapi oleh
sebagian organisasi pemerintah daerah ialah:
a.
Belum
adanya dokumentasi mengenai bagan arus ringkasan (summary flow chart)
yang memperlihatkan aliran/arus data sejak data mentah sampai dengan informasi
tercetak. Persoalan ini kelihatannya sederhana, tetapi terkadang bias
menyulitkan pihak manajer dalam mengawasi arus informasi yang terdapat dalam
organisasi yang dipimpinnya.
b.
Lemahnya
Data Management Systems. Ini terbukti dari belum adanya standar operasi
yang baku, munculnya ekses overflow reporting, redundancy yang tidak
efisien dan sebagainya.
c.
Prosedur
untuk melihat data secara incidental masih terlalu lama, ini disebabkan karena
banyak Kantor PDE yang tidak menggunakan system database relasional yang lebih
efisien sehingga direct access sulit dilakukan.
d.
Tata-ruang
perkantoran masih kurang memadai. Ruang untuk kegiatan-kegiatan ketatausahaan
(tulis-menulis), operasi computer, atau penyortiran data masih bercampur-baur
sehingga pekerjaan menjadi kurang sistematis.
e.
Untuk
perawatan mesin atau perangkat keras, organisasi masih menggantungkan diri kepada
pihak pemasok dengan system kontrak pertahun. Akibatnya kalau ada
kerusakan-kerusakan teknis, sekalipun sangat sederhana, tidak bisa segera
diatasi sendiri oleh para pegawai.
f.
Permasalahan
lain yang tida kalah pentingnya ialah kurang lancarnya pemasukan data. Proses data
entry sangat menentukan kelangsungan proses-proses pengolahan berikutnya.
Apabila sejak awal pengisian data tidak lancar dan tidak akurat, maka pekerjaan
untuk mengoreksi data akan bertambah panjang, data sorting akan lamban,
dan akhirnya tujuan organisasi PDE untuk menghasilkan informasi tepat pada
waktunya tidak akan tercapai. Dengan demikian masalah-masalah pemasukan data
ini timbul karena:
g.
Kurangnya
pengertian dan kesadaran dari pihak konsumen sebagai pengisi data. banyak
pengisi data yang tidak sadar bahwa data yang akan dimasukkan ke dalam computer
harus memiliki format dan prosedur yang pasti untuk menghindari kesalahan
pengisian data.
h.
Belum
meluasnya computerized minded di antara para pemakai data maupun para
pengelola data sendiri di dalam organisasi-organisasi pemerintah.
i.
Lemahnya
system informasi di dalam organisasi pengolahan data sendiri. Ini menyangkut
masalah-masalah administrative dan operasional seperti bagaimana menangani
volume data yang besar, membuat formulir isian data yang optimal, menentukan
jumlah macam data yang dibutuhkan secara tepat, menentukan standar operasi,
mengembangkan system input dan output, dan sebagainya.
B. Pengendalian
SIM
Pengendalian
sistem informasi dapat dikategorikan menjadi dua yaitu pengendalian secara umum
(general controll) dan pengendalian aplikasi (application control).
1)
Pengendalian Secara Umum
Pengendalian
secara umum merupakan pengendalian diluar aplikasi sistem pengolahan data.
Pengendalian ini dapat dikelompokkan menjadi enam macam yaitu pengendalian
organisasi, dokumentasi, perangkat keras, keamanan fisik keamanan data, dan
komunikasi data.
2)
Pengendalian Aplikasi
Pengendalian
aplikasi merupakan pengendalian yang diterapkan selama proses pengolahan data
berlangsung. Pengendalian ini dapat dikategorikan dalam tiga Kelompok yaitu
pengendalian masukan, pengolahan, dan keluaran.
Materi: Evaluasi dan
Pengembangan SIM dalam administrasi Negara/publik
Proses
Pengambilan Keputusan Berbasiskan SIM
A.
KONSEP TEORI
Ada
beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian sistem informasi manajemen,
antara lain :
1. David Kroenke menyatakan bahwa Sistem informasi
manajemen adalah pengembangan dan penggunaan sistem-sistem informasi yang
efektif dalam organisasi-organisasi.
2. Mc. Leod mendefiniskan sistem informasi
manajemen adalah sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan
informasi bagi beberapa pemakai yang mempunyai kebutuhan yang serupa. Informasi
menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah
terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin
terjadi di masa depan. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan
periodik, laporan khusus dan output dari simulasi matematika. Informasi
digunakan oleh pengelola maupun staf lainnya pada saat mereka membuat keputusan
untuk memecahkan masalah.
3. Stoner berpendapat bahwa sistem informasi
manajemen merupakan metode formal yang menyediakan informasi yang akurat dan
tepat waktu kepada manajemen untuk mempermudah proses pengambilan keputusan dan
membuat organisasi dapat melakukan fungsi perencanaan , operasi secara efektif
dan pengendalian.
4. Ibnu Syamsi mengungkapkan sistem informasi
manajemen adalah jaringan informasi yang diperlukan pimpinan dalam menjalankan
tugasnya, terutama dalam mengambil keputusan, dimana sistem informasi manajemen
disamping diperlukan oleh pimpinan, juga dibutuhkan seluruh anggota organisasi
yang dipimpinnya.
5. Hershner Cross mengatakan sistem informasi
manajemen yang terpadu merupakan gabungan yang amat teratur dari pegawai,
perlengkapan dan fasilitas-fasilitas yang melakukan penyimpanan, pengambilan,
pengolahan, pengiriman dan peragaan data yang semuanya sebagai tanggapan
terhadap kebutuhan-kebutuhan para pembuat keputusan pada semua tingkat
organisasi dalam perusahaan.
6. Sherman Blumenthal mendefinisikan sebagai sesuatu
sistem keterangan yang mencangkup sarana-sarana untuk menghimpun, menyimpan,
memperbaharui dan mengambil data maupun berbagai sarana untuk mengubah data
menjadi informasi untuk dipergunakan manusia.
Dari berbagai pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
sistem informasi manajemen merupakan jaringan prosedur pengolahan data yang
dikembangkan dalam suatu organisasi dan disahkan bila diperlukan untuk memberi
data kepada manajemen untuk dasar pengambilan keputusan dalam rangka mencapai
tujuan. Data tersebut diolah untuk menjadi sebuah informasi.
Setelah mengetahui pengertian sistem informasi manajemen,
selanjutnya kami akan menampilkan beberapa pengertian pengambilan keputusan
menurut beberapa ahli, antara lain :
1. G.
R. Terry mengungkapkan
pengambilan keputusan adalah sebagai pemilihan yang didasarkan kriteria
tertentu atas dua atau lebih alternatif yang mungkin.
2. Harold
dan Cyril O’Donnell berpendapat
bahwa pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara alternatif mengenai suatu
cara bertindak yaitu inti dari suatu perencanaan, suatu rencana tidak dapat
dikatakan tidak ada jika tidak ada keputusan, suatu sumber yang dapat
dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat.
3. Sondang
P. Siagian
mendefenisikan pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan terhadap hakikat
suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta dan data, penentuan yang matang dari
alternatif yang dihadapi dan pengambilan tindakan yang menurut perhitungan
merupakan tindakan yang paling tepat.
4. Malayu
S.P Hasibuan
mengatakan bahwa pengambilan keputusan adalah suatu proses penentuan keputusan
yang terbaik dari sejumlah alternatif untuk melakukan aktifitas-aktifitas pada
masa yang akan datang.
B. PEMAPARAN
MATERI
1. Kerangka
Dasar Proses Pengambilan Keputusan dan Hubungan Pengambilan Keputusan dengan
Sistem Informasi Manajemen.
Dalam manajemen, pengambilan
keputusan (decision making) memegang
peranan penting karena keputusan yang diambil oleh manajer merupakan hasil
pemikiran akhir yang harus dilaksanakan oleh bawahannya atau organisasi yang
yang ia pimpin. Keputusan manajer sangat penting karena menyangkut semua
aspek. Kesalahan dalam mengambil
keputusan bisa merugikan organisasi, mulai dari kerugian citra sampai pada
kerugian materil. Pengambilan keputusan adalah suatu proses pemikiran dalam
pemecahan masalah untuk memperoleh hasil yang akan dilaksanakan.
Helbert A. Simon memperkenalkan
suatu model kerangka dasar proses pengambilan keputusan, yaitu :
a.
Pemahaman.
Menyelidiki lingkungan kondisi yang
memerlukan keputusan. Data mentah yang diperoleh diolah dan diperiksa untuk
dijadikan petunjuk yang dapat menentukan masalahnya.
b.
Perancangan.
Menemukan, mengembangkan dan
menganalisis arah tindakan yang mungkin dapat digunakan. Hal ini mengandung
proses untuk memahami masalah untuk menghasilkan cara pemecahan dan menguji
apakah cara pemecahan tersebut dapat dilaksanakan.
c.
Pemilihan.
Memilih arah tindakan tertentu dari
semua arah tindakan yang ada. Pilihan ditentukan dan dilaksanakan.
Dari
kerangka dasar pengambilan keputusan diatas maka dapat kita hubungkan dengan
sistem informasi manajemen melalui sebuah model sebagai berikut :
Tahapan Proses Pengambilan
Keputusan
|
Hubungan dengan Sistem Informasi
Manajemen
|
Pemahaman
|
Proses penyelidikan mengandung pemeriksaan data. Sistem
informasi manajemen harus memberikan dua cara khusus, yaitu : meneliti semua
data, mengajukan permintaan untuk diuji. Sistem informasi manajemen maupun
organisasi harus menyediakan saluran komunikasi untuk masalah yang diketahui
dengan jelas, agar disampaikan kepada organisasi tingkat atas, sehingga
masalah tersebut dapat ditangani.
|
Perancangan
|
Sistem informasi manajemen harus mengandung model
keputusan untuk mengolah data dan memprakasai pemecahan alternatif serta
membantu menganalis alternatif.
|
Pemilihan
|
Sistem informasi manajemen menjadi efektif apabila hasil
perancangan yang disajikan dalam suatu bentuk yang mendorong pengambilan
keputusan. Apabila telah dilakukan pemilihan, sistem informasi manajemen
berubah menjadi pengumpulan data untuk umpan balik dan penilaian.
|
2. Tujuan
Pengambilan Keputusan.
Tujuan pengambilan keputusan adalah
sebagai berikut :
a.
Tujuan
pengambilan keputusan itu bersifat tunggal, dalam arti bahwa sekali diputuskan,
tidak ada kaitannya dengan masalah lain.
b.
Pengambilan
keputusan yang bersifat ganda, dalam arti bahwa satu keputusan yang diambil
sekaligus memecahkan dua masalah atau lebih.
3. Komponen
Pengambilan Keputusan.
Martin Starr menyebutkan unsur-unsur
atau komponen pembuatan keputusan yang berlaku umum sebagai berikut :
a.
Tujuan.
b.
Identifikasi
alternatif.
c.
Faktor
yang tidak dapat diketahui.
d.
Dibutuhkan
sarana untuk mengukur hasil yang dicapai.
4. Dasar
Pengambilan Keputusan.
Ada beberapa dasar pengambilan
keputusan, tergantung dari permasalahannya.
a.
Pengambilan
keputusan berdasarkan intuisi.
Keputusan yang diambil berdasarkan
institusi atau perasaan jelas lebih bersifat subjektif. Keuntungan dari
pengambilan keputusan ini sebagai berikut : dapat segera diputuskan, keputusan
intuitif ini lebih tepat untuk masalah-masalah kemanusiaan, pimpinan yang memiliki olah rasa yang baik
biasanya akan tepat mengambil keputusan. Sedangkan kelemahannya adalah : terkadang
kurang tepat dalam mengambil keputusan, sulit mengukur kebenarannnya.
b.
Pengambilan
keputusan rasional.
Keputusan yang bersifat rasional
banyak berkaitan dengan pertimbangan dari segi efesiennya.
c.
Pengambilan
keputusan berdasarkan fakta.
Keputusan yang berdasarkan fakta,
data dan informasi yang cukup merupakan keputusan yang baik, namun untuk
mendapatkan informasi yang cukup sering kali sulit. Untuk itu, dibutuhkan
tenaga yang terampil yang mampu mengolah data menjadi informasi yang baik.
d.
Pengambilan
keputusan berdasarkan pengalaman.
Pengalaman dapat dijadikan pedoman
dalam menyelesaikan masalah. Melalui pengalaman, maka seseorang sudah dapat
menduga permasalahannya walau hanya sepintas lalu, dan mungkin ia sudah mungkin
dapat mennduga macam apa penyelesaian yang dianggap sebagai alternatif pemecahan
masalah.
e.
Pengambilan
keputusan berdasarkan wewenang.
Setiap pemimpin mempunyai wewenang
untuk mengambil keputusan dalam rangka menjalankan kegiatan demi tercapainya
tujuan organisasi dengan baik dan efesien.
5. Faktor-faktor
Pengambilan keputusan.
Pengambilan keputusan dipengaruhi
beberapa faktor antara lain :
a.
Keadaan
intern organisasi.
Keadaan intern organisasi meliputi :
dana yang tersedia, kemampuan karyawan, kelengkapan peralatan, struktur
organisasi, dan lain sebagainya.
b.
Ketersediaan
informasi yang diperlukan.
Untuk menyelesaikan masalah dalam
organisasi, maka perlu dikumpulkan data yang berkaitan dengan masalah tersebut.
Data tersebut diolah menjadi informasi yang lengkap, sehingga dapat diambil
keputusan dengan baik.
c.
Keadaan
ekstern organisasi.
Dalam organisasi terbuka, kegiatan
organisasi tidak terlepas dari pengaruh luar. Oleh kerana itu, pengambilan
keputusan haruslah mempertimbangkan lingkungan di luar organisasi.
d.
Kepribadian
dan kecakapan pengambil keputusan.
Tepat tidaknya keputusan yang
diambil juga sangat tergantung kecakapan dan kepribadian pengambil keputusan.
Hal ini meliputi : penilaiannya, kebutuhannya, tingkatan intelegensinya,
kapasitasnya, kapabilitasnya, ketrampilannya dan lain-lain.
6. Macam
Pengambilan Keputusan.
Pengambilan keputusan dapat
dilakukan secara individual dan dapat juga secara berkelompok.
a.
Keputusan
yang dibuat seseorang.
Keputusan yang dibuat oleh seseorang
memiliki kebaikan antara lain : keputusan cepat diambil, tidak terjadi silang
pendapat. Sedangkan kelemahannya terdapat pada : keterbatasan kemampuan
pemimpin, keputusan yang cepat diambil biasanya kurang tepat dan jika terjadi
kesalahan pada keputusan tersebut, maka tanggung jawab seorang pimpinan seorang
diri.
b.
Keputusan
kelompok (group decision)
Dalam organisasi yang besar,
pemecahan masalah atau pencapaian tujuan tertentu harus dilakukan oleh
sekelompok pimpinan yang merupakan suatu tim. Adapun kebaikan dari pengambilan
keputusan secara berkelompok ini antara lain : tanggung jawab pimpinan menjadi lebih
ringan, pemikiran beberapa orang akan lebih baik daripada pikiran seorang diri,
rasa tanggung jawab bersama yang terbangun dalam bentuk keputusan kelompok,
hasil pemikiran yang saling melengkapi, dan pertimbangan yang lebih matang.
Sedangkan kelemahannya antara lain :
jika tidak ada kesepakatan maka akan timbuh perselisihan, memakan waktu yang
lama, kalau terjadi kesalahan dalam keputusan maka akan saling melemparkan
kesalahan.
7. Proses
Pengambilan Keputusan.
Ada beberapa pendapat ahli mengenai
proses pengambilan keputusan, antara lain :
a.
Herbert
A. Simon mengemukakan bahwa proses pengambilan keputusan terdiri dari tiga
langkah, yaitu : kegiatan intelijen (menyangkut berbagai kondisi lingkungan yang
diperlukan bagi keputusan), kegiatan desain (tahap ini menyangkut pembuatan
pengembangan dan penganalisaan berbagai rangkaian kegiatan yang mungkin
dilakukan) dan kegiatan (pemilihan (pemilihan serangkaian kegiatan tertentu
dari alternatif yang tersedia).
b.
Scott
dan Mitchell,
Proses pengambilan keputusan meliputi: Proses pencarian/penemuan tujuan,
formulasi tujuan, pemilihan alternatif,
mengevaluasi hasil-hasil.
c.
Elbing mengungkapkan ada lima langkah
dalam proses pengambilan keputusan, yaitu : identifikasi dan diagnosa masalah,
pengumpulan dan analisis data yang relevan, pengembangan dan evaluasi
alternatif–alternatif, pemilihan alternatif terbaik, implementasi keputusan dan
evaluasi terhadap hasil-hasil.
d.
George R. Terry merumuskan proses pengambilan
keputusan sebagai berikut : merumuskan
problem yang dihadapi, menganalisa problem tersebut, menetapkan sejumlah
alternatif, mengevaluasi alternatif, memilih alternatif keputusan yang akan
dilaksanakan.
e.
Peter Drucher memberikan pendapatnya mengenai
proses pengambilan keputusan : menetapkan masalah, menganalisa masalah,
mengembangkan alternatif, mengambil keputusan yang tepat dan mengambil
keputusan menjadi tindakan efektif.
Akan
tetapi, pengaruh lingkungan akan mempengaruhi
proses pengambilan keputusan. Karakteristik utama lingkungan yang tidak
ada kepastian menyulitkan kita untuk mengetahui pasti apa yang akan terjadi di
masa akan datang.
8. Pedoman
Cara Pengambilan Keputusan.
Pengambilan
keputusan yang benar-benar tepat itu sulit. Namun sekedar pedoman umum cara pengambilan
keputusan yang efektif dapat diberikan seperti dibawah ini :
a.
Mengetahui
penyebab masalah.
b.
Mengetahui
akibatnya kalau masalah itu dibiarkan berlarut-larut.
c.
Merumuskan
masalah yang jelas.
d.
Mengusahakan
bahwa tujuan keputusan itu tidak bertentangan dengan tujuan organisasi.
e.
Melibatkan
bawahan dalam proses pengambilan keputusan.
f.
Harus
yakin bahwa pelaksanaan keputusannya akan berhasil baik.
g.
Menilai
hasil pelaksanaannya.
h.
Pendekatan
yang fleksibel.
9. Teori
Pengambilan Keputusan.
a. Teori klasik.
Menurut
teori klasik, pengambilan keputusan itu haruslah bersifat rasional. Keputusan
diambil dalam situasi yang serba pasti, pengambil keputusan harus memiliki
informasi sepenuhnya dan menguasai permasalahan.
b. Teori perilaku.
Teori
ini mendasarkan diri pada keterbatasan kemampuan pimpinan untuk berfikir
rasional dalam mengatasi masalah. Dari informasi yang ada dan beberapa
alternatif yang tersedia, maka pimpinan telah merasa puas dengan salah satu
alternatif pemecahan masalah.
10. Model
Pengambilan Keputusan.
Mengenai klasifikasi model pengambilan
keputusan, ada beberapa model yang bisa digunakan antara lain :
a. Model kuantitatif.
Model kuantitatif (dalam hal ini
model matematika) adalah serangkaian asumsi yang tepat yang dinyatakan dalam
serangkaian hubungan matematis yang pasti.
b. Model kualitatif.
Model ini didasarkan pada
asumsi-asumsi yang ketepatan nya agak kurang jika dibandingkan dengan model
kuantitatif dan dengan pertimbangan yang lebih bersifat subjektif mengenai
proses atau masalah yang pemecahannya dibuatkan model.
c. Model probabilitas.
Maksud dari probabilitas disini
adalah kemungkinan yang dapat terjadi dalam suatu peristiwa tertentu.
d. Model matriks.
Model ini menyajikan kombinasi
antara strategi yang digunakan dan hasil yang diharapkan.
e. Model pohon keputusan.
Model pohon keputusan merupakan
suatu diagram yang cukup sederhana yang menunjukkan suatu proses untuk merinci
masalah-masalah yang akan dihadapi kedalam komponen-komponen yang kemudian
dibuatkan alternatif-alternatif pemecahan serta konsekuensi masing-masing.
f. Model simulasi komputer.
Model ini merupakan tiruan dari
permasalahan yang sebenarnya.
11. Jenis-jenis
Pengambilan Keputusan.
Dalam
buku Understanding and Managing
Organizational Behavior, M.J. George dan G.R. Jones pada tahun 2008,
terdapat dua jenis pengambilan keputusan yang mendasar, yaitu non-Programmed Decision Making
(pengambilan keputusan tidak diprogram) dan Programmed
Decision Making (pengambilan keputusan diprogram).
a.
Programmed Decision
Seringkali situasi yang dihadapi
oleh pengambil keputusan dalam sebuah organisasi merupakan situasi yang sudah
pernah terjadi sebelumnya dan muncul kembali secara berulang-ulang. Untuk
menghadapi situasi tersebut, organisasi menggunakan apa yang disebut Performance Program, yaitu sebuah
prosedur standar dan terstruktur dalam pengambilan keputusan ketika menghadapi
situasi tertentu. Pengambilan keputusan seperti inilah yang disebut dengan Programmed Decision. Hal ini
memungkinkan pengambil keputusan untuk mengambil keputusan secara cepat tanpa
harus mencari informasi, mempertimbangkan alternatif dan berbagai hal lainnya
yang memakan waktu. Meski demikian, manajer harus waspada kapan saatnya
menyesuaikan Performance Program
karena organisasi harus dapat merespon terhadap lingkungan yang dinamis dan
berubah-ubah. Performance Program
yang efektif dipakai saat ini misalnya, mungkin tidak efektif lagi untuk
dipakai dua tahun mendatang. Contohnya adalah penetapan gaji pegawai, prosedur
penerimaan pegawai baru, prosedur kenaikan jenjang kepegawaian dan sebagainya.
b. Non-Programmed
Decision Making
Pengambilan keputusan yang merespon terhadap sebuah situasi
baru yang belum pernah dihadapi sebelumnya disebut sebagai non-programmed decision making. Pengambilan keputusan tipe ini
mengharuskan pengambil keputusan mencari informasi sebanyak-banyaknya untuk
dapat mengambil keputusan yang terbaik diantara alternatif-alternatif yang ada.
Mengingat lingkungan bisnis masa kini yang terus berubah-ubah dengan cepat dan
penuh dengan ketidakpastian, manajer akan banyak menghadapi non-Programmed Decision. Situasi non-programmed decision tertentu yang
terjadi secara berulang-ulang dapat dikembangkan menjadi Programmed Decision apabila manajer cermat dan mampu membuat Performance
Program yang tepat. Contohnya adalah pengalokasian sumber daya-sumber daya
organisasi, penjualan yang merosot tajam, pemakaian teknologi yang modern dan
sebagainya.
12. Tahap-tahap
Pengambilan Keputusan.
Menurut Simon ada empat tahapan yang harus dilakukan manajer
untuk memecahkan masalah, yaitu :
a. Aktifitas/Kegiatan intelijen
Mengamati lingkungan mencari kondisi-kondisi yang
perlu diperbaiki
b. Aktifitas perancangan/Kegiatan
merancang
Menemukan, mengembangkan dan menganalisis berbagai
alternatif tindakan yang mungkin.
c. Aktifitas pemilihan/Kegiatan memilih
Memilih satu rangkaian tindakan tertentu dari
beberapa yang tersedia
d. Aktifitas kajian/Kegiatan menelaah
Menilai pilihan-pilihan yang lalu.
13. Sistem
Pendukung Keputusan (Decision Support Systems).
Sistem pendukung keputusan merupakan suatu sistem interaktif
yang mendukung keputusan dalam proses pengambilan keputusan melalui
alternatif-alternatif yang diperoleh dari hasil pengolahan data, informasi dan
rancangan model. Menurut Keen dan Scoot Morton : “ Sistem pendukung keputusan merupakan penggabungan
sumber-sumber kecerdasan individu dengan kemampuan komponen untuk memperbaiki
kualitas keputusan. Sistem pendukung keputusan juga merupakan sistem informasi
berbasis komputer untuk manajemen pengambilan keputusan yang menangani masalah-
masalah semi struktur “.
Dengan
pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa sistem pendukung keputusan bukan
merupakan alat pengambilan keputusan, melainkan merupakan sistem yang membantu
pengambil keputusan dengan melengkapi mereka dengan informasi dari data yang
telah diolah dengan relevan dan diperlukan untuk membuat keputusan tentang
suatu masalah dengan lebih cepat dan akurat. Sehingga sistem ini tidak
dimaksudkan untuk menggantikan pengambilan keputusan dalam proses pembuatan
keputusan.
Dari pengertian sistem pendukung keputusan maka dapat
ditentukan karakteristik antara lain :
a. Mendukung proses pengambilan
keputusan, menitik beratkan pada management
by perception.
b. Adanya interface manusia/mesin dimana manusia (user) tetap memegang kontrol proses pengambilan keputusan.
c. Mendukung pengambilan keputusan
untuk membahas masalah terstruktur, semi terstruktur dan tak struktur.
d. Memiliki kapasitas dialog untuk
memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan.
e. Memiliki subsistem–subsistem yang
terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai kesatuan item.
f. Membutuhkan struktur data
komprehensif yang dapat melayani kebutuhan informasi seluruh tingkatan
manajemen.
14. Pengolahan
Data Elektronik
Pengolahan data menggunakan komputer dikenal dengan nama
Pengolahan data elektronik atau Electronic
data processing (EDP). Data adalah kumpulan kejadian yang diangkat dari
suatu kenyataan. Pengolahan data (data
processing) adalah manipulasi dari data ke dalam bentuk yang lebih berguna
dan lebih berarti, berupa suatu informasi. Pengolahan Data elektronik adalah
proses manipulasi data ke dalam bentuk yang lebih berarti berupa informasi
dengan menggunakan suatu alat elektronik yaitu komputer. Pengolahan data
elektronik memiliki siklus, siklus pengolahan data elektronik terdiri dari tiga
tahapan dasar yaitu : Input, Processing,
Output.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar