Rabu, 27 November 2013

DESAIN WEB



PENGUMUMAN
FASILITAS
DOSEN SIM ILMU ADMINISTRASI NEGARA
NAMA     : ALDRI FRINALDI, S.H., M.Hum.
NIP          : 197002121998021001










JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA
Ilmu Administrasi Negara, Universitas Negeri Padang
Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial (FIS) UNP, terdiri dari tiga jurusan dengan empat program studi kependidikan dan satu program studi non kependidikan.

Program Kependidikan
-Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) ,
-Pendidikan Sejarah,
-Pendididikan Sosiologi-Antropologi,
-Pendidikan Geografi,

Program non Kependidikan
-Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Jurusan IImu Sosial Politik (ISP) yang sebelumnya adalah Jurusan Ilmu Hukum dengan satu program studi, yaitu Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Berdasarkan SK Dirjen Dikti Nomor 50/DIKTI/Kep/2004 tanggal 30 Desember 2004 Jurusan ini berubah menjadi Jurusan IImu Sosial Politik (ISP) yang menaungi dua program studi, yaitu Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dan IImu Administrasi Negara (IAN), berdasarkan SK Dirjen Dikti Nomor.4380/DIT/2004, kedua jenjang program Studi S1.

Visi Misi Jurusan ILMU SOSIAL POLITIK (ISP)

Visi

Menjadikan jurusan yang konsisten dan terpercaya sebagai pelopor perujudan desentralisasi dan good governance serta demokrasi di Indonesia

Misi:

1.Mengembangkan sumber daya manusia yang mampu merespon tantangan masa depan, sanggup belajar secara berkelanjutan dan mandiri dalam meraih kesempatan agar bermanfaat bagi hidupnya sendiri, organisasi dan lingkungan masyarakat.

2.Mengembangkan ilmu-ilmu sosial alternatif yang memberikan kontribusi bagi agenda pembangunan dengan berpijak pada prinsip partisipasi.


AKADEMIK
PROFIL
HOME
 






























Jumat, 22 November 2013

Materi Setelah UTS sampai UAS SIM



NAMA                                   : ATTRI ERISMAN
NIM/BP                                  : 55057/2010
MATA KULIAH                  : SIM
TUGAS                                  : RESUME MATERI SETELAH UTS SAMPAI UAS
HARI/JAM                            : RABU/13.20 WIB
DOSEN                                  : ALDRI FRINALDI, S.H., M.Hum.
NIP                                         : 197002121998021001


Materi : Keterkaitan SIM dengan Internet dan Jaringan Telekomunikasi

A.    SIM pada Media Internet dan Jaringan Telekomunikasi

Telekomunikasi dan jaringan

a.      Pengertian Networking Enterprise
Menurut Manuel Castells, network enterprise adalah jaringan yang terbentuk dari beberapa perusahaan, atau beberapa bagian dari beberapa perusahaan, atau sebagian internal dari beberapa perusahaan. Salah satu ciri dari network enterprise adalah access network yang terbuka lebar, yang memungkinkan siapa saja, baik itu produsen, pelanggan, maupun hacker dan cracker, untuk mengetahui transaksi on-line yang terjadi. Suatu sistem yang dikatakan baik, termasuk jaringan enterprise, minimal harus mampu menjawab kriteria dasar keamanan berikut ini:
1. Kerahasiaan
2. Kendali akses
3. Autentifikasi
4. Integritas
5. Non-repudiation

Konsep Jaringan
Dua buah komputer dikatakan terkoneksi jika bila computer dapat saling bertukar informasi. Bentuk koneksinya tidak harus melalui kawat tembaga saja, melainkan dapat menggunakan serat
optik, gelombang mikro, atau satelit.

Konsep Jaringan Berdasarkan Letak Geografis
a. LAN (Local Area Network)
LAN adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil; seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau yang lebih kecil.
Area terbatas, hingga + 100 mikro komputer (PC)
Terdapat fasilitas office automation

b. MAN (Metropolitan Area Network)
MAN adalah Suatu jaringan dalam suatu kota dengan transfer data berkecepatan tinggi, yang menghubungkan berbagai lokasi seperti kampus, perkantoran, pemerintahan, dan sebagainya. Jaringan MAN adalah gabungan dari beberapa LAN. Jangkauan dari MAN ini antar 10 hingga 50 km, MAN ini merupakan jaringan yang tepat untuk membangun jaringan antar kantorkantor
dalam satu kota antara pabrik/instansi dan kantor pusat yang berada dalam jangkauannya.

c. WAN (Wide Area Network)
WAN adalah jaringan komputer yang mencakup area yang besar sebagai contoh yaitu jaringan komputer antar wilayah, kota atau bahkan negara, atau dapat didefinisikan juga sebagai jaringan
komputer yang membutuhkan router dan saluran komunikasi publik.

Alternatif Jaringan Telekomunikasi
Telekomunikasi adalah sebuah teknik yang mampu mengubah sistem teknologi informasi. Sangat penting bagi pengguna untuk mengerti beberapa karateristik penting dari komponen dasar jaringan telekomunikasi. Hal tersebut dapat membantu pengguna untuk berpartisipasi secara efektif dalam membuat keputusan mengenai alternatif telekomunikasi. Saluran telekomunikasi dapat diartikan sebagai data dan bentuk telekomunikasi yang ditransmisikan diantara pengirim dan penerima dalam suatu jaringan telekomunikasi.

Model Jaringan Telekomunikasi
Secara umum jaringan telekomunikasi dibeberapa pengaturan dimana pengirim mengirimkan pesan kepada penerima melalui saluran yang terdiri dari beberapa tipe medium. Telekomunikasi memungkinkan setiap orang untuk salaing berkomunikasi secara cepat dalam jarak yang jauh sekalipun.
Jaringan telekomunikasi terdiri dari 5 (lima) kategori komponen dasar :
1. Terminal.
2. Telecommunications Processors.
Telekomunikasi dan Jaringan Lista Kuspriatni Manajemen dan SIM 2 8
3. Media dan saluran telekomunikasi berakhir yang mana data diterima dan dikirim.
4. Komputer.
5. Software pengendali telekomunikasi.

Media Telekomunikasi
Jenis-jenis media telekomunikasi :
a. Twisted Pair Wire Cable
Komponen ini terdiri dari atas 2 jenis, yaitu Unshielded Twisted- Pair(UTP) dan Shielded (STP).
·         UTP terdiri atas 2,3,4 atau lebih pasang kabel. Tiap pasang kabel dipilin 6 kali per inchi. Hal ini dilakukan untuk menghindari listrik dan impedansi listrik. Sensitif terhadap interferensi listrik, seperti derau listrik oleh cahaya fluorescent atau elevator berjalan.Kabel jenis ini disebut juga dengan Kabel IBM jenis 3.
·         STP pada dasarnya memiliki karakteristik yang sama dengan UTP. Perbedaaannya terletak pada besar kawat dan adanya selubung isolasi yang berfungsi untuk menghindari interferensi listrik.
b. Coaxial Cable
Karakteristik kabel ini terdiri atas 2 kabel yang diselubungi oleh 2 tingkat isolasi. Isolasi pertama (isolator dalam) adalah isolasi yang menyelubungi kawat tembaga pejal. Selain dilindungi oleh
isolator, kawat tembaga pejal ini juga dilindungi oleh kertas timah yang dipasang diatas isolator, untuk melindungi dari pengaruh medan elektromagnet.
c. Fiber Optic Cable
Fiber Optic memiliki karakteristik sebagai berikut :
Data yang dikirimkan dalam bentuk pulsa cahaya kecepatan transmisinya paling tinggi. Tipis dan fleksibel, sehingga mudah dipindahkan. Tidak terganggu oleh cuaca dan panas.
d. Wireless
Wireless memiliki karakteristik :
Tidak menggunakan kabel, kerna data dikirimkan dalam bentuk gelombang atau inframerah. Setiap workstation berhubungan dengan hub atau concentrator melalui gelombang radio atau
inframerah.

Teknologi Wireless
Dalam perkembangan perangkat telekomunikasi tentunya kita sering mendengar kata wireless, wireless merupakan penghubung dua perangkat yang tidak mengunakan media kabel (nirkabel)
teknologi wireless merupakan teknologi tanpa kabel, dalam melakukan hubungan telekomunikasi tidak lagi mengunakan media atau sarana kabel tetapi dengan menggunakan gelombang
elektromagnetik sebagai pengganti kabel.
Pada saat ini perkembangan teknologi wireless tumbuh dan berkembang dengan pesat, dimana setiap saat kita selalu membutuhkan sarana telokominikasi, hal ini dapat terbukti dengan
semakin banyaknya pemakaian telepon selular, selain itu berkembang pula teknologi wireless yang digunakan untuk akses internet : Infrared (IR) ; Wireless wide area network (bluetooth) ;
Radio Frequency (RF) ; Wireless personal area network /telepon seluler(GSM/CDMA) ; Wireless lan (802.11)

Processor Telekomunikasi
Ada beberapa macam processor telekomunikasi, diantaranya :
1. Modem
Modem adalah suatu processor telekomunikasi yang paling umum digunakan. Modem mengubah sinyal digital dari computer atau terminal pengirim menjadi frekuensi analog yang dapat ditransmisikan melaui saluran telefon, dan begitu juga sebaliknya mengubah data analog menjadi data digital.
2. Multiplexer
Multiplexer adalah prosesor telekomunikasi yang mengijikan saluran komunikasi tunggal untuk membawa data transmisi simultan dari berbagai terminal. Pada dasarnya, multiplexer menggabungkan transmisi dari beberapa terminal pada akhir saluran telekomunikasi.processor telekomunikasi yang mengizinkan saluran komunikasi tungal untuk membawa data transmisi simultan dari berbagai saluran. Pada dasarnya multiplexer menggabungkan transmisi dari beberapa terminal pada akhir saluran telekomunikasi.
3. Private Branch Exchange (PBX)
Private Branch Exchange adalah processor komunikasi yang memberi pelayanan sebagai alat pengubah saluran telepon di area kerja dengan saluran telepon local perusahaan. Saat ini PBX
telah menjadi alat elektronik yang dibangun dalam mikroprosesor dan tersimpan didalamnya. Beberapa jenis PBX dapat mengontrol komunikasi di sekitar wilayah pusat, computer, dan processor telekomunikasi lain dalam suatu jaringan di suatu kantor atau tempat kerja lain.

Software Telekomunikasi
Software telekomunikasi adalah software yang berguna dalam proses komunikasi elektronik, khususnya yang menggunakan transmisi audio dalam beberapa cara. Ada berbagai software yang
dirancang untuk menangani telekomunikasi fungsi dalam berbagai pengaturan, mulai dari software sederhana yang diinstal dan digunakan oleh pengguna, hingga software yang digunakan untuk mengendalikan fungsi seluruh jaringan. Tergantung dari tujuan software, mungkin akan digunakan untuk menggerakkan perangkat wireless maupun yang digunakan untuk menggerakkan fiber optic. Salah satu contohnya adalah program instant messaging seperti Yahoo Messenger.

Protokol dan Arsitektur Jaringan
Protokol adalah sebuah set standar dari aturan dan prosedur untuk mengendalikan komunikasi didalam jaringan. Standar-standar ini diperuntukkan hanya pada satu peralatan manufaktur saja atau satu macam jenis telekomunikasi. Bagian dari tujuan jaringan arsitektur telekomunikasi adalah untuk menciptakan suatu standarisasi lebih dan kecocokkan diantara protocol komunikasi.
Tujuan dari arsitektur jaringan adalah untuk mengenalkan sebuah keterbukaan, simple, fleksibel dan lingkungan telekomunikasi yang efisien. Hal ini akan menjadi sempurna dengan penggunaan
protocol standar. Standar komunikasi yang berhubungan langsung antara hardware dan software, dan desain standar hubungan antara pengguna dan system computer.

Network Interoperability
Jaringan Interoperabilitas adalah terus kemampuan untuk mengirim dan menerima data interkoneksi antara jaringan memberikan tingkat kualitas yang diharapkan oleh pengguna akhir
pelanggan tanpa dampak negatif dengan mengirim dan menerima atau jaringan. Jaringan Interoperabilitas adalah fungsional antar operator yang bekerja di antara atau multi-vendor, multi-operator antar-koneksi (yaitu, node-ke-node, atau jaringan-untuk-jaringan) yang bekerja di
bawah kondisi normal dan stres, dan per standers yang berlaku, persyaratan, dan spesifikasi.
Model Dasar Komunikasi
Komunikasi data adalah pergerakan data dan informasi yang dikodekan dari satu titik ke titik lain melalui peralatan listrik atau elektro magnetik, kabel serat optik (fiber optic cables), atau sinyal gelombang mikro (microwave signals). Istilah lain yang digunakan adalah teleprocessing, telekomunikasi, telecom dan datacom.
Dalam bentuk berbasis sederhana, komunikasi berbasis komputer memiliki 3 tingkatan. Suatu contoh berdasarkan pengiriman pesan e-mail ke seseorang dapat menggambarkan berbagai tingkatan ini. Tingkat tertinggi, tingkat yang terdekat ke pemakai, adalah tingkat aplikasi. Ini bisa berupa perangkat lunak untuk mengirim e-mail melalui internet. Tingkat selanjutnya adalah tingkat komputer, yang membawa pesan e-mail itu saluran komunikasi. Ini adalah komputer anda. Tingkat terendah adalah saluran komunikasi kabel-kabel yang mentransmisikan pesan ke komputer lain di internet.
Protokol Komunikasi Komputer
    Komputer besar awal tidak berkomunikasi dengan komputer lain, hanya dengan terminal-terminal. Terminal tidak memiliki penyimpanan atas prosesor, ia hanya menyediakan sarana untuk memasukkan dan menampilkan data bagi komputer. IBM menyadari keterbatasan komunikasi ini sebagai suatu masalah, terutama sejak IBM ingin menjual lebih dari satu komputer ke satu perusahaan. Keuntungan dari transmisi komputer-ke-komputer adalah hilangnya kebutuhan untuk mentransfer data melalui suatu medium seperti punched card atas pita kertas. Menyalin data ke suatu medium (misalnya pita komputer), membawa medium tersebut ke komputer lain, kemudian memasukkan data itu ke komputer lain dinamakan sneaker net karena komputer-komputer tersebut tidak berkomunikasi secara langsung. Mereka memerlukan seseorang untuk membawa data itu dari satu komputer ke komputer lain. Sebagai jawaban atas keterbatasan sneaker net, pembuat peralatan komputer dan komunikasi mengembangkan protokol seperti SNA, Token Ring, dan Ethernet.
Paket
    Untuk transfer data yang besar, pesan perlu dibagi menjadi beberapa potongan yang lebih kecil sehingga pesan dari satu komputer tidak mendominasi medium komunikasi. Ini dilakukan dengan paket. Suatu paket adalah sebagian dari keselurahan data yang akan dikomunikasikan, dikombinasikan dengan alamat komputer tujuan data tersebut dan informasi pengendali lainnya.
Alamat Jaringan
    Alamat adalah empat rangkaian angka (masing-masing dari 0 sampai 225), dipisahkan oleh titik, dimana bagian alamat menetukan jaringan, host, sub-jaringan, dan komputer yang dituju. Sebagian besar pemakai komputer di kantor dihubungkan ke jaringan melalui jaringan melalui suatu alamat yang ditentukan secara permanen.
Perkembangan Protokol untuk Sistem Telepon Publik
    Kecepatan transmisi data melalui sistem telepon public lebih lambat dibandingkan bila dua komputer komputer dihubungkan melalui kabel telepon. Masalahnya karena protokol untuk sistem telepon public dibuat sehingga berbagai macam media komunikasi yang mungkin atau mungkin tidak dapat diandalkan.
Internet
Internet memiliki dampak yang lebih besar pada komunikasi berbasis komputer daripada perkembangan yang lain, dan ia telah menghasilkan aplikasi khusus seperti intranet dan ekstranet. Secara sederhana, internet hanyalah kumpulan jaringan yang dapat saling berhubungan. Jika anda memiliki LAN di satu kantor dan LAN di kantor lain, anda dapat menggabungkan keduanya dan itu akan menciptakan suatu Internet.
·       Intranet
    Organisasi dapat membatasi akses ke jaringan mereka hanya bagi anggota organisasinya dengan menggunakan intranet. Intranet menggunakan protokol jaringan komputer yang sama dengan Internet tetapi membatasi akses ke sumber daya komputer hanya bagi sekelompok orang pilihan di dalam organisasi.
·         Ekstranet
    Beberapa pemakai jaringan yang sah mungkin berada di luar batas organisasi. Misalnya, satu pemasok mungkin memerlukan akses ke catatan tingkat persediaan. Saat intanet diperluas hingga menyertakan para pemakai di luar organisasi ia dinamakan ekstranet.
Komunikasi Data Berbasis Komputer
Seiring meluasnya teknologi dan metodologi komunikasi data, berkembang tiga metode pengendalian jaringan. Yang pertama adalah suatu komputer pusat yang dihubungkan ke terminal-terminal. Metode ini diikuti oleh sistem terdistribusi, dan pemrosesan client/Server adalah yang terkini. Masing-masing memiliki keunggulan yang cocok untuk situasi yang berbeda.
Pengendalian Terpusat
    Suatu terminal tidak memiliki penyimpanan atau prosesor. Terminal sekedar meyediakan sarana untuk memasukkan dan menampilkan data untuk komputer. Pengendalian peralatan dilakukan oleh komputer yang terhubung dengan terminal. Suatu komputer mikro mungkin bertindak sebagai terminal saat melaksanakan suatu tugas untuk suatu aplikasi, terutama jika aplikasi itu dikendalikan oleh komputer lain. Dalam hal itu, komputer mikro tersebut bertindak sebagai terminal karena tidak menggunakan sumber daya penyimpanan atau prosesornya sendiri untuk melaksanakan aplikasi tersebut. Namun, jika komputer mikro tersebut memberikan lebih sekedar kemampuan input dan output, secara teknis ia tidak berfungsi sebagai terminal.
Pemrosesan Terdistribusi
    Pemrosesan terdistribusi, juga disebut pemrosesan data terditribusi, adalah istilah untuk komunikasi data dari satu tempat ke tempat lain yang menggunakan data tersebut. Pendekatan pemrosesan ini, memanfaatkan sumber daya komputer yang tersebar secara lebih baik daripada model terminal.
Pemrosesan Client/Server
    Pemrosesan client/Server menyadari perlunya gabungan dari strategi pemrosesan terpusat dan terdistribusi untuk memanfaatkan sepenuhnya kemampuan pemrosesan komputer dan komunikasi data.
Perangkat Keras dan Lunak Komunikasi
Peralatan yang digunakan untuk melakukan interaksi / komunikasi dibedakan atas (peralatan inter aksi):
  1. Data Communication Equipment – DCE, untuk menyalurkan informasi antar lokasi.
  2. Data Terminal Equipment – DTE, merupakan peralatan tempat informasi masuk dan keluar bagi pemakai maupun komputer.
Di dalam sistem komunikasi data ada sistem yang mengatur hubungan dengan peralatan komunikasi data. Peralatan ini disebut Data Communication Controller UnitDCCU.
Tugas dari DCCU antara lain :
  • Membentuk antar muka antara sistem input/output bus dan modem;
  • Mengendalikan sinyal antarmuka modem dan konversi level sinyal agar sesuai dengan antarmuka;
  • Mengubah data yang akan dikirimkan menjadi serial dan sebaliknya;
  • Untuk peralatan sinkron terdapat buffer, dan kendali berita antara 2 stasiun dilakukan oleh DCCU;
  • Mengatur error recovery dengan mekanisme retry;
  • Melakukan konversi sandi bilamana perlu;
  • Melakukan sinkronisasi karakter baik dengan cara start/stop maupun dengan karakter SYN;
  • Melakukan bit sinkronisasi untuk controller asinkron. Kadang kala controller sinkron juga dapat melakukannya dengan internal clock;
  • Melakukan pengujian kesalahan (parity, longitudinal atau BCC);
  • Mengendalikan prosedur dengan melacak karakter transmission control
Beberapa macam terminal yang umum :
  • Key board – printer
  • Key board – video display
  • Line printer
Input/Output Controller
I/O controller mengatur aliran informasi masuk dan keluar terminal. Terdapat 3 fungsi I/O controller:
  • Kendali masukan (input control)
  • Kendali keluaran (output control)
  • Pemeriksaan kesalahan (error checking) : validity checking, redundancy checking, dan polynomial checking.
Pengendali Terminal
Melakukan semua hal yang dilakukan oleh I/O controller, dengan tugas utamanya adalah: Sinkronisasi, Pengujian kesalahan, Kendali dan perintah I/O, Menyimpan karakter untuk sementara, Multiplexing, Pemeriksaan status dan Pemeriksaan kecepatan, Perakitan dan pembongkaran..
Pendekatan dasar Jaringan Pada Pemrosesan
Terdapat dua pendekatan pada jaringan komunikasi data yaitu Timesharing, Pemrosesan Terdistribusi, dan Client/Server computing.
Jaringan Timesharing terdiri dari satu komputer yang dipakai bersama oleh beberapa pemakai yang memperoleh akses melalui terminal-terminal.
Pemrosesan terdistribusi adalah suatu pendekatan dengan cara mendistribusikan komputer mini dan komputer mikro ke seluruh jaringan organisasi, pendekatan ini menggantikan Timesharing sebagai strategi jaringan.
Sedangkan Client/Server Computing adalah suatu pendekatan bagi penggunaan jaringan yang didasarkan pada konsep bahwa sebagian fungsi paling baik ditangani secara lokal dan sebagian paling baik ditangani secara terpusat. Oleh karenanya merupakan gabungan pendekatan Timesharing dangan Pemrosesan Terdistribusi.
Jaringan Setempat
Jaringan Setempat (Local Area Network)
Jaringan Setempat atau LAN adalah sekumpulan computer dan peralatan lain (seperti printer) yang saling berhubungan melalui suatu medium yang sama. LAN menghubungkan komputer-komputer yang dekat secara fisik, misalnya di ruang atau gedung yang sama. Jumlah computer dan peralatan lain yang dapat dihubungkan ke satu LAN terbatas. Batasan tersebut bervariasi tergantung medium yang menghubungkan computer tersebut dan perangkat lunak LAN yang digunakan.
Jaringan setempat menggunakan tiga konfigurasi terpisah untuk menghubungkan computer dan perangkat lain. Konfigurasi jaringan itu dinamakan topologi. Jaringan Token-Ring dari IBM menggunakan topologi, jaringan Ethernet umumnya menggunakan topologi bus (juga dinamakan backbone). Bus adalah suatu kabel tunggal dengan panjang terbatas. Topologi ketiga adalah star dan memerlukan suatu hub. Hub adalah suatu alat yang menerima paket dari data dari suatu computer di salah satu ujung bintang (star) dan menyalin isinya ke sluruh alat lain. Topologi star dan hub penting karena kesederhanaan dan kemudahan penerapannya. Topologi star dan hub bagi sebagian besar professional bisnis lebih berkaitan dengan komunikasi daripada teknologi.
LAN juga memungkinkan kelompok-kelompok kerja berbagi data berbasis computer menggunakan sumber daya computer yang tidak berada di meja si pekerja tetapi dalam jaringan, sertra mengirimkan pesan elektronik ke rekan kerja.
Jaringan Metropolitan (Metropolitan Area Network)
    Adalah jaringan dengan cara yang cukup luas untuk mencakup suatu kota secara keseluruhan atau beberapa kota kecil yang berdekatan. Jarak fisiknya sekitar 30 mil. MAN muncul ketika kebutuhan untuk menghubungkan beberapa computer melampui batas jarak LAN. Menghubungkan beberapa gedung dalam suatu organisasi seperti berada gedung di suatu kampus, merupakan aplikasi MAN paling umum.
Jaringan Luas (Wide Area Network)
    Adalah jaringan digunakan untuk menghubungkan berbagai computer dan peralatan lain bila jaraknya melampui batasan LAN dan MAN. Sistem telepon public atau common carrier menggunakan, digunakan untuk jaringan luas. Kelemahan utama penggunaan system telepon public adalah penurunan kecepatan transmisi.
Manajemen Jaringan
    Manajemen jaringan ditujukan untuk mengurangi peluang kegagalan jaringan terutama melalui perencanaan dan pengendalian.
Perencanaan Jaringan
Terdiri dari semua kegiatan yang diarahkan untuk mengantisipasi kebutuhan jaringan perusahaan. Ini mencakup tiga komponen utama yaitu:
  1. Perencanaan Kapasitas : menganalisis dan merencanakan volume lalu lintas yang dapat ditangani jaringan.
  2. Perencanaan Staf : membantu menentukan jumlah orang yang diperlukan untuk mengelola suatu jaringan dan tingkat keahlian yang diperlukan.
  3. Pemantauan Kinerja: menganalisis waktu respon pada suatu tingkat lalu lintas tertentu untuk mengantisipasi efek dari kemungkinan perubahan kinerja jaringan.
Pengendalian Jaringan
Meliputi pemantauan jaringan setiap hari untuk memastikan bahwa jaringan tetap pada tingkat operasi yang diinginkan. Pengendalian jaringan meliputi prosedur-prosedur seperti deteksi kegagalan, isolasi kegagalan, dan pemulihan jaringan.
Kegagalan adalah tiap kesalahan dalam data yang dikomunikasikan seperti sambungan komunkasi yang tidak berfungsi atau kondisi lain yang membuat data tidak tiba secara tepat. Untuk mencapai dan memlihara pengendalian jaringan, perusahaan memerlukan standar operasi, strategi rancangan, prosedur pengendalian kegagalan, dan metodologi pemecahan masalah.
Manajer Jaringan
Saat kita mempelajari database kita melihat bahwa seorang spesialis, yang disebut pengelola database, ditambahkan pada organisasi jasa informasi untuk mengelola bagian system informasi berbasis computer tersebut. Pendekatan yang sama juga dilakukan pada komunikasi dat. Orang yang bertanggung jawab merencanakan, menerapkan, mengoperasikan dan mengendalikan jaringan komunikasi data perusahaan adalah manajer jaringan. Staf dari manajer jaringan dapat terdiri dari beberapa spesialis komunikasi data dengan berbagai keahlian yang berbeda. Dapat mencakup analis jaringan yang melaksanakan fungsi yang sama seperti analis system, hanya terbatas pada system yang berorientasi komunikasi, analis perangkat lunak yang memprogram dan memelihara perangkat lunak komunikasi data. Dan teknisi komunikasi data yang ahli dalam perangkat keras komunikasi data.
Peran Datacom Dalam Pemecahan Masalah
  1. Memungkinkan beberapa sistem komputer saling berbagi (sharing) sumber daya secara bersama. Sehingga bersifat ekonomis.
  2. Menambah manfaat komputer karena jaringan memperluas kegunaan dan daya guna sistem komputer yang saling dihubungkan dengan jaringan tersebut sehingga terminal dengan terminal dapat berkomunikasi, tukar menukar data, dan dapat menggantikan fungsi surat menyurat.
  3. Memungkinkan berbagai macam merk komputer saling berhubungan, dengan demikian pemakai tidak tergantung pada satu vendor/penjual.
  4. Memungkinkan pengembangan sistem komputer secara relatif lebih mudah dan menyebabkan sistem komputer menjadi lebih fleksibel.
  5. Pengolahan terdistribusi, sehingga dapat mencegah ketergantungan kepada pusat atau central processor atau tidak tergantung pada satu sistem komputer saja.
  6. Memungkinkan integrasi berbagai macam aplikasi yang dijalankan pada berbagai macam sistem komputer. Data yang dihasilkan oleh satu bagian dapat segera digunakan oleh departemen lain dan sebaliknya.
Melalui jaringan komunikasi global (internet dan intranet) memungkinkan dibuat sarana Pemasaran dan promosi yang dikenal dengan web site atau homepage, perdagangan yang dikenal dengan e-commerce, surat menyurat elektronik (e-mail), pembelajaran jarak jauh yang dikenal dengan istilah e-learning atau distance learning, dan pelaksanaan konferenasi jarak jauh yang disebut dengan teleconference, serta untuk pelaksanaan pelayanan masyarakat oleh pemerintahan daerah kabupaten/kota dan propinsi serta departemen yang dikenal dengan istilah e-government.

Materi: Problematika Penerapan SIM dalam administrasi public
A.    Kendala Penerapan SIM pada Organisasi Pemerintah dan Organisasi Pemerintah Daerah

1.      Organisasi Pemerintah
Kendala yang dihadapi yaitu :
a.       Sumber Daya Manusia
Penggunaan SIM pada organisasi tentu menggunakan Sumber Daya Manusia yang mampu mengoperasikan komputer, internet, dan jaringan lainnya. Dimana SIM ini adalah pengolahan data secara komputerisasi dalam segala kegiatannya. Ketersediaan tenaga kerja yang kurang handal dalam mengoperasikan komputer tentu menjadi hambatan, perekrutan pegawai yang hanya melalui standar pemerintahan tentu tidak akan menghasilkan pegawai yang ahli di bidang teknologi dan informasi. Ini menyebakan pegelolaan SIM pada sebagian besar organisasi publik tidak efektif dan cenderung lambat, serta tidak tepat sasaran.
Diperlukan pegawai yang benar-benar mampu mengoperasikan fasilitas SIM ini dengan keahlian dibidang teknologi dan informasi. Ada beberapa cara untuk meningkatka mutu SDM pada pegawai organisasi publik :
·         Melakukan perekturan pegawai (CPNS/non CPNS) melalui standar yang sama dengan standar yang dipakai oleh organiasi privat.
·         Memberikan training/pelatihan kepada pegawai secara berkesinambungan.
·         Menyediakan fasilitas yang lengkap bagi pegawai untuk dapat mempelajari nya secara otodidak.

b.      Anggaran Biaya yang besar
Pengelolaan SIM untuk penyelenggaraan layanan kepada masyarakat tentu menggunakan alat alat IT yang canggih dan komputer serta perangkat keras lainnya. Hal ini memerlukan biaya yang cukup besar untuk membelinya. Keterbatasan biaya yang di anggarkan pemerintah baik pemerintah pusat atau daerah untuk penggunakan SIM adalah salah satu kendala besarnya. Kemampuan yang terbatas dari pemerintah untuk menyediakan alat alat IT yang canggih dan sesuai dengan kebutuhan akan mempersulit suatu instansi pemerintahan dalam menyelenggarakan pemerintahannya yang berbasis SIM.

2.      Organisasi Pemerintah Daerah
Secara teknis beberapa kendala yang masih dihadapi oleh sebagian organisasi pemerintah daerah ialah:
a.       Belum adanya dokumentasi mengenai bagan arus ringkasan (summary flow chart) yang memperlihatkan aliran/arus data sejak data mentah sampai dengan informasi tercetak. Persoalan ini kelihatannya sederhana, tetapi terkadang bias menyulitkan pihak manajer dalam mengawasi arus informasi yang terdapat dalam organisasi yang dipimpinnya.
b.      Lemahnya Data Management Systems. Ini terbukti dari belum adanya standar operasi yang baku, munculnya ekses overflow reporting, redundancy yang tidak efisien dan sebagainya.
c.       Prosedur untuk melihat data secara incidental masih terlalu lama, ini disebabkan karena banyak Kantor PDE yang tidak menggunakan system database relasional yang lebih efisien sehingga direct access sulit dilakukan.
d.      Tata-ruang perkantoran masih kurang memadai. Ruang untuk kegiatan-kegiatan ketatausahaan (tulis-menulis), operasi computer, atau penyortiran data masih bercampur-baur sehingga pekerjaan menjadi kurang sistematis.
e.       Untuk perawatan mesin atau perangkat keras, organisasi masih menggantungkan diri kepada pihak pemasok dengan system kontrak pertahun. Akibatnya kalau ada kerusakan-kerusakan teknis, sekalipun sangat sederhana, tidak bisa segera diatasi sendiri oleh para pegawai.
f.       Permasalahan lain yang tida kalah pentingnya ialah kurang lancarnya pemasukan data. Proses data entry sangat menentukan kelangsungan proses-proses pengolahan berikutnya. Apabila sejak awal pengisian data tidak lancar dan tidak akurat, maka pekerjaan untuk mengoreksi data akan bertambah panjang, data sorting akan lamban, dan akhirnya tujuan organisasi PDE untuk menghasilkan informasi tepat pada waktunya tidak akan tercapai. Dengan demikian masalah-masalah pemasukan data ini timbul karena:
g.      Kurangnya pengertian dan kesadaran dari pihak konsumen sebagai pengisi data. banyak pengisi data yang tidak sadar bahwa data yang akan dimasukkan ke dalam computer harus memiliki format dan prosedur yang pasti untuk menghindari kesalahan pengisian data.
h.      Belum meluasnya computerized minded di antara para pemakai data maupun para pengelola data sendiri di dalam organisasi-organisasi pemerintah.
i.        Lemahnya system informasi di dalam organisasi pengolahan data sendiri. Ini menyangkut masalah-masalah administrative dan operasional seperti bagaimana menangani volume data yang besar, membuat formulir isian data yang optimal, menentukan jumlah macam data yang dibutuhkan secara tepat, menentukan standar operasi, mengembangkan system input dan output, dan sebagainya.

B.     Pengendalian SIM
Pengendalian sistem informasi dapat dikategorikan menjadi dua yaitu pengendalian secara umum (general controll) dan pengendalian aplikasi (application control).
1) Pengendalian Secara Umum
Pengendalian secara umum merupakan pengendalian diluar aplikasi sistem pengolahan data. Pengendalian ini dapat dikelompokkan menjadi enam macam yaitu pengendalian organisasi, dokumentasi, perangkat keras, keamanan fisik keamanan data, dan komunikasi data.
2) Pengendalian Aplikasi
Pengendalian aplikasi merupakan pengendalian yang diterapkan selama proses pengolahan data berlangsung. Pengendalian ini dapat dikategorikan dalam tiga Kelompok yaitu pengendalian masukan, pengolahan, dan keluaran.


Materi: Evaluasi dan Pengembangan SIM dalam administrasi Negara/publik
Proses Pengambilan Keputusan Berbasiskan SIM

A.    KONSEP TEORI
            Ada beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian sistem informasi manajemen, antara lain :
1. David Kroenke menyatakan bahwa Sistem informasi manajemen adalah pengembangan dan penggunaan sistem-sistem informasi yang efektif dalam organisasi-organisasi.
2. Mc. Leod mendefiniskan sistem informasi manajemen adalah sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai yang mempunyai kebutuhan yang serupa. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa depan. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan output dari simulasi matematika. Informasi digunakan oleh pengelola maupun staf lainnya pada saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah.
3. Stoner berpendapat bahwa sistem informasi manajemen merupakan metode formal yang menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu kepada manajemen untuk mempermudah proses pengambilan keputusan dan membuat organisasi dapat melakukan fungsi perencanaan , operasi secara efektif dan pengendalian.
4. Ibnu Syamsi mengungkapkan sistem informasi manajemen adalah jaringan informasi yang diperlukan pimpinan dalam menjalankan tugasnya, terutama dalam mengambil keputusan, dimana sistem informasi manajemen disamping diperlukan oleh pimpinan, juga dibutuhkan seluruh anggota organisasi yang dipimpinnya.
5. Hershner Cross mengatakan sistem informasi manajemen yang terpadu merupakan gabungan yang amat teratur dari pegawai, perlengkapan dan fasilitas-fasilitas yang melakukan penyimpanan, pengambilan, pengolahan, pengiriman dan peragaan data yang semuanya sebagai tanggapan terhadap kebutuhan-kebutuhan para pembuat keputusan pada semua tingkat organisasi dalam perusahaan.
6. Sherman Blumenthal mendefinisikan sebagai sesuatu sistem keterangan yang mencangkup sarana-sarana untuk menghimpun, menyimpan, memperbaharui dan mengambil data maupun berbagai sarana untuk mengubah data menjadi informasi untuk dipergunakan manusia.

Dari berbagai pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi manajemen merupakan jaringan prosedur pengolahan data yang dikembangkan dalam suatu organisasi dan disahkan bila diperlukan untuk memberi data kepada manajemen untuk dasar pengambilan keputusan dalam rangka mencapai tujuan. Data tersebut diolah untuk menjadi sebuah informasi.
Setelah mengetahui pengertian sistem informasi manajemen, selanjutnya kami akan menampilkan beberapa pengertian pengambilan keputusan menurut beberapa ahli, antara lain :
1.      G. R. Terry mengungkapkan pengambilan keputusan adalah sebagai pemilihan yang didasarkan kriteria tertentu atas dua atau lebih alternatif yang mungkin.
2.      Harold dan Cyril O’Donnell berpendapat bahwa pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara alternatif mengenai suatu cara bertindak yaitu inti dari suatu perencanaan, suatu rencana tidak dapat dikatakan tidak ada jika tidak ada keputusan, suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat.
3.      Sondang P. Siagian mendefenisikan pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan terhadap hakikat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta dan data, penentuan yang matang dari alternatif yang dihadapi dan pengambilan tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.
4.      Malayu S.P Hasibuan mengatakan bahwa pengambilan keputusan adalah suatu proses penentuan keputusan yang terbaik dari sejumlah alternatif untuk melakukan aktifitas-aktifitas pada masa yang akan datang.

B.     PEMAPARAN MATERI

1. Kerangka Dasar Proses Pengambilan Keputusan dan Hubungan Pengambilan Keputusan dengan Sistem Informasi Manajemen.
                Dalam manajemen, pengambilan keputusan (decision making) memegang peranan penting karena keputusan yang diambil oleh manajer merupakan hasil pemikiran akhir yang harus dilaksanakan oleh bawahannya atau organisasi yang yang ia pimpin. Keputusan manajer sangat penting karena menyangkut semua aspek.  Kesalahan dalam mengambil keputusan bisa merugikan organisasi, mulai dari kerugian citra sampai pada kerugian materil. Pengambilan keputusan adalah suatu proses pemikiran dalam pemecahan masalah untuk memperoleh hasil yang akan dilaksanakan.
Helbert A. Simon memperkenalkan suatu model kerangka dasar proses pengambilan keputusan, yaitu :
a.       Pemahaman.
Menyelidiki lingkungan kondisi yang memerlukan keputusan. Data mentah yang diperoleh diolah dan diperiksa untuk dijadikan petunjuk yang dapat menentukan masalahnya.
b.      Perancangan.
Menemukan, mengembangkan dan menganalisis arah tindakan yang mungkin dapat digunakan. Hal ini mengandung proses untuk memahami masalah untuk menghasilkan cara pemecahan dan menguji apakah cara pemecahan tersebut dapat dilaksanakan.
c.       Pemilihan.
Memilih arah tindakan tertentu dari semua arah tindakan yang ada. Pilihan ditentukan dan dilaksanakan.

Dari kerangka dasar pengambilan keputusan diatas maka dapat kita hubungkan dengan sistem informasi manajemen melalui sebuah model sebagai berikut :

Tahapan Proses Pengambilan Keputusan
Hubungan dengan Sistem Informasi Manajemen
Pemahaman
Proses penyelidikan mengandung pemeriksaan data. Sistem informasi manajemen harus memberikan dua cara khusus, yaitu : meneliti semua data, mengajukan permintaan untuk diuji. Sistem informasi manajemen maupun organisasi harus menyediakan saluran komunikasi untuk masalah yang diketahui dengan jelas, agar disampaikan kepada organisasi tingkat atas, sehingga masalah tersebut dapat ditangani.
Perancangan
Sistem informasi manajemen harus mengandung model keputusan untuk mengolah data dan memprakasai pemecahan alternatif serta membantu menganalis alternatif.
Pemilihan
Sistem informasi manajemen menjadi efektif apabila hasil perancangan yang disajikan dalam suatu bentuk yang mendorong pengambilan keputusan. Apabila telah dilakukan pemilihan, sistem informasi manajemen berubah menjadi pengumpulan data untuk umpan balik dan penilaian.

2. Tujuan Pengambilan Keputusan.
Tujuan pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :
a.       Tujuan pengambilan keputusan itu bersifat tunggal, dalam arti bahwa sekali diputuskan, tidak ada kaitannya dengan masalah lain.
b.      Pengambilan keputusan yang bersifat ganda, dalam arti bahwa satu keputusan yang diambil sekaligus memecahkan dua masalah atau lebih.

3. Komponen Pengambilan Keputusan.
Martin Starr menyebutkan unsur-unsur atau komponen pembuatan keputusan yang berlaku umum sebagai berikut :
a.       Tujuan.
b.      Identifikasi alternatif.
c.       Faktor yang tidak dapat diketahui.
d.      Dibutuhkan sarana untuk mengukur hasil yang dicapai.

4. Dasar Pengambilan Keputusan.
Ada beberapa dasar pengambilan keputusan, tergantung dari permasalahannya.
a.       Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi.
Keputusan yang diambil berdasarkan institusi atau perasaan jelas lebih bersifat subjektif. Keuntungan dari pengambilan keputusan ini sebagai berikut : dapat segera diputuskan, keputusan intuitif ini lebih tepat untuk masalah-masalah kemanusiaan,  pimpinan yang memiliki olah rasa yang baik biasanya akan tepat mengambil keputusan. Sedangkan kelemahannya adalah : terkadang kurang tepat dalam mengambil keputusan, sulit mengukur kebenarannnya.
b.      Pengambilan keputusan rasional.
Keputusan yang bersifat rasional banyak berkaitan dengan pertimbangan dari segi efesiennya.
c.       Pengambilan keputusan berdasarkan fakta.
Keputusan yang berdasarkan fakta, data dan informasi yang cukup merupakan keputusan yang baik, namun untuk mendapatkan informasi yang cukup sering kali sulit. Untuk itu, dibutuhkan tenaga yang terampil yang mampu mengolah data menjadi informasi yang baik.
d.      Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman.
Pengalaman dapat dijadikan pedoman dalam menyelesaikan masalah. Melalui pengalaman, maka seseorang sudah dapat menduga permasalahannya walau hanya sepintas lalu, dan mungkin ia sudah mungkin dapat mennduga macam apa penyelesaian yang dianggap sebagai alternatif pemecahan masalah.
e.       Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang.
Setiap pemimpin mempunyai wewenang untuk mengambil keputusan dalam rangka menjalankan kegiatan demi tercapainya tujuan organisasi dengan baik dan efesien.

5. Faktor-faktor Pengambilan keputusan.
Pengambilan keputusan dipengaruhi beberapa faktor antara lain :
a.       Keadaan intern organisasi.
Keadaan intern organisasi meliputi : dana yang tersedia, kemampuan karyawan, kelengkapan peralatan, struktur organisasi, dan lain sebagainya.
b.      Ketersediaan informasi yang diperlukan.
Untuk menyelesaikan masalah dalam organisasi, maka perlu dikumpulkan data yang berkaitan dengan masalah tersebut. Data tersebut diolah menjadi informasi yang lengkap, sehingga dapat diambil keputusan dengan baik.
c.       Keadaan ekstern organisasi.
Dalam organisasi terbuka, kegiatan organisasi tidak terlepas dari pengaruh luar. Oleh kerana itu, pengambilan keputusan haruslah mempertimbangkan lingkungan di luar organisasi.
d.      Kepribadian dan kecakapan pengambil keputusan.
Tepat tidaknya keputusan yang diambil juga sangat tergantung kecakapan dan kepribadian pengambil keputusan. Hal ini meliputi : penilaiannya, kebutuhannya, tingkatan intelegensinya, kapasitasnya, kapabilitasnya, ketrampilannya dan lain-lain.

6. Macam Pengambilan Keputusan.
Pengambilan keputusan dapat dilakukan secara individual dan dapat juga secara berkelompok.
a.       Keputusan yang dibuat seseorang.
Keputusan yang dibuat oleh seseorang memiliki kebaikan antara lain : keputusan cepat diambil, tidak terjadi silang pendapat. Sedangkan kelemahannya terdapat pada : keterbatasan kemampuan pemimpin, keputusan yang cepat diambil biasanya kurang tepat dan jika terjadi kesalahan pada keputusan tersebut, maka tanggung jawab seorang pimpinan seorang diri.
b.      Keputusan kelompok (group decision)
Dalam organisasi yang besar, pemecahan masalah atau pencapaian tujuan tertentu harus dilakukan oleh sekelompok pimpinan yang merupakan suatu tim. Adapun kebaikan dari pengambilan keputusan secara berkelompok ini antara lain : tanggung jawab pimpinan menjadi lebih ringan, pemikiran beberapa orang akan lebih baik daripada pikiran seorang diri, rasa tanggung jawab bersama yang terbangun dalam bentuk keputusan kelompok, hasil pemikiran yang saling melengkapi, dan pertimbangan yang lebih matang.
Sedangkan kelemahannya antara lain : jika tidak ada kesepakatan maka akan timbuh perselisihan, memakan waktu yang lama, kalau terjadi kesalahan dalam keputusan maka akan saling melemparkan kesalahan.

7. Proses Pengambilan Keputusan.
Ada beberapa pendapat ahli mengenai proses pengambilan keputusan, antara lain :
a.       Herbert A. Simon mengemukakan bahwa proses pengambilan keputusan terdiri dari tiga langkah, yaitu : kegiatan intelijen (menyangkut berbagai kondisi lingkungan yang diperlukan bagi keputusan), kegiatan desain (tahap ini menyangkut pembuatan pengembangan dan penganalisaan berbagai rangkaian kegiatan yang mungkin dilakukan) dan kegiatan (pemilihan (pemilihan serangkaian kegiatan tertentu dari alternatif yang tersedia).
b.      Scott dan Mitchell, Proses pengambilan keputusan meliputi: Proses pencarian/penemuan tujuan, formulasi tujuan, pemilihan alternatif,  mengevaluasi hasil-hasil.
c.       Elbing mengungkapkan ada lima langkah dalam proses pengambilan keputusan, yaitu : identifikasi dan diagnosa masalah, pengumpulan dan analisis data yang relevan, pengembangan dan evaluasi alternatif–alternatif, pemilihan alternatif terbaik, implementasi keputusan dan evaluasi terhadap hasil-hasil.
d.      George R. Terry merumuskan proses pengambilan keputusan sebagai berikut : merumuskan  problem yang dihadapi, menganalisa problem tersebut, menetapkan sejumlah alternatif, mengevaluasi alternatif, memilih alternatif keputusan yang akan dilaksanakan.
e.       Peter Drucher memberikan pendapatnya mengenai proses pengambilan keputusan : menetapkan masalah, menganalisa masalah, mengembangkan alternatif, mengambil keputusan yang tepat dan mengambil keputusan menjadi tindakan efektif.

Akan tetapi, pengaruh lingkungan akan mempengaruhi  proses pengambilan keputusan. Karakteristik utama lingkungan yang tidak ada kepastian menyulitkan kita untuk mengetahui pasti apa yang akan terjadi di masa akan datang.

8. Pedoman Cara Pengambilan Keputusan.
                   Pengambilan keputusan yang benar-benar tepat itu sulit. Namun sekedar pedoman umum cara pengambilan keputusan yang efektif dapat diberikan seperti dibawah ini :
a.       Mengetahui penyebab masalah.
b.      Mengetahui akibatnya kalau masalah itu dibiarkan berlarut-larut.
c.       Merumuskan masalah yang jelas.
d.      Mengusahakan bahwa tujuan keputusan itu tidak bertentangan dengan tujuan organisasi.
e.       Melibatkan bawahan dalam proses pengambilan keputusan.
f.       Harus yakin bahwa pelaksanaan keputusannya akan berhasil baik.
g.      Menilai hasil pelaksanaannya.
h.      Pendekatan yang fleksibel.

9. Teori Pengambilan Keputusan.
a.  Teori klasik.
          Menurut teori klasik, pengambilan keputusan itu haruslah bersifat rasional. Keputusan diambil dalam situasi yang serba pasti, pengambil keputusan harus memiliki informasi sepenuhnya dan menguasai permasalahan.
b. Teori perilaku.
          Teori ini mendasarkan diri pada keterbatasan kemampuan pimpinan untuk berfikir rasional dalam mengatasi masalah. Dari informasi yang ada dan beberapa alternatif yang tersedia, maka pimpinan telah merasa puas dengan salah satu alternatif pemecahan masalah.

10.  Model Pengambilan Keputusan.
   Mengenai klasifikasi model pengambilan keputusan, ada beberapa model yang bisa digunakan antara lain :
a.       Model kuantitatif.
Model kuantitatif (dalam hal ini model matematika) adalah serangkaian asumsi yang tepat yang dinyatakan dalam serangkaian hubungan matematis yang pasti.
b.       Model kualitatif.
Model ini didasarkan pada asumsi-asumsi yang ketepatan nya agak kurang jika dibandingkan dengan model kuantitatif dan dengan pertimbangan yang lebih bersifat subjektif mengenai proses atau masalah yang pemecahannya dibuatkan model.
c.       Model probabilitas.
Maksud dari probabilitas disini adalah kemungkinan yang dapat terjadi dalam suatu peristiwa tertentu.
d.      Model matriks.
Model ini menyajikan kombinasi antara strategi yang digunakan dan hasil yang diharapkan.
e.       Model pohon keputusan.
Model pohon keputusan merupakan suatu diagram yang cukup sederhana yang menunjukkan suatu proses untuk merinci masalah-masalah yang akan dihadapi kedalam komponen-komponen yang kemudian dibuatkan alternatif-alternatif pemecahan serta konsekuensi masing-masing.
f.       Model simulasi komputer.
Model ini merupakan tiruan dari permasalahan yang sebenarnya.

11.  Jenis-jenis Pengambilan Keputusan.
   Dalam buku Understanding and Managing Organizational Behavior, M.J. George dan G.R. Jones pada tahun 2008, terdapat dua jenis pengambilan keputusan yang mendasar, yaitu non-Programmed Decision Making (pengambilan keputusan tidak diprogram) dan Programmed Decision Making (pengambilan keputusan diprogram).
a.      Programmed Decision
Seringkali situasi yang dihadapi oleh pengambil keputusan dalam sebuah organisasi merupakan situasi yang sudah pernah terjadi sebelumnya dan muncul kembali secara berulang-ulang. Untuk menghadapi situasi tersebut, organisasi menggunakan apa yang disebut Performance Program, yaitu sebuah prosedur standar dan terstruktur dalam pengambilan keputusan ketika menghadapi situasi tertentu. Pengambilan keputusan seperti inilah yang disebut dengan Programmed Decision. Hal ini memungkinkan pengambil keputusan untuk mengambil keputusan secara cepat tanpa harus mencari informasi, mempertimbangkan alternatif dan berbagai hal lainnya yang memakan waktu. Meski demikian, manajer harus waspada kapan saatnya menyesuaikan Performance Program karena organisasi harus dapat merespon terhadap lingkungan yang dinamis dan berubah-ubah. Performance Program yang efektif dipakai saat ini misalnya, mungkin tidak efektif lagi untuk dipakai dua tahun mendatang. Contohnya adalah penetapan gaji pegawai, prosedur penerimaan pegawai baru, prosedur kenaikan jenjang kepegawaian dan sebagainya.
b.      Non-Programmed Decision Making
Pengambilan keputusan yang merespon terhadap sebuah situasi baru yang belum pernah dihadapi sebelumnya disebut sebagai non-programmed decision making. Pengambilan keputusan tipe ini mengharuskan pengambil keputusan mencari informasi sebanyak-banyaknya untuk dapat mengambil keputusan yang terbaik diantara alternatif-alternatif yang ada. Mengingat lingkungan bisnis masa kini yang terus berubah-ubah dengan cepat dan penuh dengan ketidakpastian, manajer akan banyak menghadapi non-Programmed Decision. Situasi non-programmed decision tertentu yang terjadi secara berulang-ulang dapat dikembangkan menjadi Programmed Decision apabila manajer cermat dan mampu membuat Performance Program yang tepat. Contohnya adalah pengalokasian sumber daya-sumber daya organisasi, penjualan yang merosot tajam, pemakaian teknologi yang modern dan sebagainya.

12.  Tahap-tahap Pengambilan Keputusan.
Menurut Simon ada empat tahapan yang harus dilakukan manajer untuk memecahkan masalah, yaitu :
a.       Aktifitas/Kegiatan intelijen
Mengamati lingkungan mencari kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki
b.      Aktifitas perancangan/Kegiatan merancang
Menemukan, mengembangkan dan menganalisis berbagai alternatif tindakan yang mungkin.
c.       Aktifitas pemilihan/Kegiatan memilih
Memilih satu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia
d.      Aktifitas kajian/Kegiatan menelaah
Menilai pilihan-pilihan yang lalu.

13.  Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Systems).
Sistem pendukung keputusan merupakan suatu sistem interaktif yang mendukung keputusan dalam proses pengambilan keputusan melalui alternatif-alternatif yang diperoleh dari hasil pengolahan data, informasi dan rancangan model. Menurut Keen dan Scoot Morton : “ Sistem pendukung keputusan merupakan penggabungan sumber-sumber kecerdasan individu dengan kemampuan komponen untuk memperbaiki kualitas keputusan. Sistem pendukung keputusan juga merupakan sistem informasi berbasis komputer untuk manajemen pengambilan keputusan yang menangani masalah- masalah semi struktur “.
Dengan pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa sistem pendukung keputusan bukan merupakan alat pengambilan keputusan, melainkan merupakan sistem yang membantu pengambil keputusan dengan melengkapi mereka dengan informasi dari data yang telah diolah dengan relevan dan diperlukan untuk membuat keputusan tentang suatu masalah dengan lebih cepat dan akurat. Sehingga sistem ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan pengambilan keputusan dalam proses pembuatan keputusan.
Dari pengertian sistem pendukung keputusan maka dapat ditentukan karakteristik antara lain :
a.       Mendukung proses pengambilan keputusan, menitik beratkan pada management by perception.
b.      Adanya interface manusia/mesin dimana manusia (user) tetap memegang kontrol proses pengambilan keputusan.
c.       Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi terstruktur  dan tak struktur.
d.      Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan.
e.       Memiliki subsistem–subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai kesatuan item.
f.       Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan informasi seluruh tingkatan manajemen.

14.  Pengolahan Data Elektronik
Pengolahan data menggunakan komputer dikenal dengan nama Pengolahan data elektronik atau Electronic data processing (EDP). Data adalah kumpulan kejadian yang diangkat dari suatu kenyataan. Pengolahan data (data processing) adalah manipulasi dari data ke dalam bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti, berupa suatu informasi. Pengolahan Data elektronik adalah proses manipulasi data ke dalam bentuk yang lebih berarti berupa informasi dengan menggunakan suatu alat elektronik yaitu komputer. Pengolahan data elektronik memiliki siklus, siklus pengolahan data elektronik terdiri dari tiga tahapan dasar yaitu : Input, Processing, Output.